27 Bangunan Roboh, 5 Luka-Luka Akibat Gempa Bali

Denpasar[KP]-Gempa yang mengguncang Bali, Selasa pagi (16/7) ternyata menimbulkan banyak korban. Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin menjelaskan, seluruh anggotanya dikerahkan untuk mendata para korban, atau bangunan yang rusak akibat gempa berkekuatan 5,8 SR tersebut (sebelumnya 6.0 SR). “Sejak pagi tim turun ke lapangan, mendata, mengindetifikasi jumlah kerusakan ataupun korban lainnya. Laporan terakhir tepat pukul 12.00 Wita dan sampai sekarang tim masih terus bekerja keras turun ke lapangan,” ujarnya.
Dari hasil pendataan sementara, terdapat 5 orang korban luka-luka akibat ditimpa reruntuhan bangunan. Kelima orang tersebut semuanya siswa dan 1 orang guru. Di SD Negeri 1 Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Bali terdapat 3 orang luka-luka yang terdiri dari 2 siswa dan 1-nya adalah guru. Umumnya para siswa SD ini luka di bagian kepala karena tertimpa reruntuhan sekolah. Sementara 2 korban luka lainnya ada di SMP Negeri 5 Mendoyo, dimana satu orang luka lecet cukup parah dan satunya lagi sok hingga pingsan. “Semua korban luka sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat,” ujarnya.
Selain 5 korban luka baik ringan maupun berat, sebanyak 27 bangunan rubuh dan dan rusak. Bangunan yang rubuh umumnya adalah gedung sekolah di beberapa SD, pura dan asesoris lainnya. Kerusakan terparah berada di Kabupaten Badung sebagai wilayah yang paling dekat dengan lokasi gempa yakni sebanyak 21 gedung sekolah, pura, hotel, dan minimarket. Total ada 11 gedung sekolah baik SD maupun SMP di wilayah Kabupaten Badung yang mengalami rusak berat. Sisanya terdiri dari hotel, kantor pemerintah, pura, dan rumah penduduk. Sementara sisa lainnya tersebar di Jembrana, Buleleng, Gianyar, Denpasar. Hanya 5 kabupaten lainnya yang tidak mengalami korban luka-luka dan kerusakan bangunan yakni Karangasem, Bangli, Tabanan dan Klungkung.
Menurut Rentin, sekalipun guncangan gempa cukup keras dan sangat dirasakan di seluruh Pulau Bali, namun dari koordinasi dengan pihak terkait diketahui operasional Bandara Ngurah Rai tetap berjalan normal, rumah sakit dan berbagai infrastruktur penting lainnya tetap berjalan seperti biasa. Kondisi pariwisata Bali juga tetap kondusif, para wisatawan tetap melakukan aktifitasnya seperti biasa. A02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *