Bali akan Berlakukan Pergub Buah Lokal

Denpasar [KP]-Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang buah lokal. Hal ini disampaikan Gubernur Bali I Wayan Koster saat dikonfirmasi sejumlah awak media di Denpasar, Selasa (18/12). Menurut Koster Pergub buah lokal akan mengatur tentang kewajiban industri hotel dan restoran di Bali, warga Bali, kepentingan upacara di Bali agar selalu menggunakan produk lokal Bali seperti buah-buah lokal. Buah lokal yang dimaksud adalah produk asli Bali, bukan buah lokal dari luar Bali yang ada di Indonesia. “Kita mulai pelan-pelan menata pariwisata Bali agar menggunakan produk lokal Bali. Tujuannya saya sangat sederhana yakni kegemerlapan pariwisata Bali harus dirasakan oleh semua orang Bali. Mereka adalah petani yang sudah bekerja keras menghasilkan buah berkualitas, sayur berkualitas dan sebagainya,” ujarnya.

Pergub penggunaan produk lokal itu nantinya akan mengatur juga soal penggunaan sayur, daging, dan sebagainya. Intinya, warga Bali, industri pariwisata Bali harus menggunakan produk Bali. Menurut Koster, persoalan dan kekuatiran selama ini adalah stok atau kecukupan, kualitas, dan kontinuitas. “Ini harus diselesaikan. Kita harus maju. Jangan berjalan di tempat. Kalau soal kualitas, kontinuitas, ketersediaan, maka itu harus diusahakan. Kita punya lahan cukup. Kita punya ahli pertanian. Ini harus dilakukan, supaya petani Bali juga ikut merasakan gemerlapnya industri pariwisata Bali,” ujarnya. Ia mengakui, memang Pergub ini tidak ada sanksinya. Namun dirinya akan meminta kepada seluruh masyarakat Bali tanpa kecuali untuk selalu menggunakan produk Bali. Kecuali bila semua produk Bali sudah diberdayakan dan ternyata masih mengalami kekurangan baru digunakan produk luar Bali, namun lebih diutaman produk yang bertetangga dengan Bali seperti Jawa Timur, NTB, Makasar dan beberapa wilayah lainnya. Ini pun akan diatur bagaimana quotanya. “Kita ingin Bali yang gemerlap ini juga dirasakan oleh tetangga terdekat kita, terutama produknya harus mendapatkan prioritas penggunaannya. Kalau bukan sekarang kapan lagi kita bisa membangun pertanian Bali,” ujarnya.

Beberapa pelaku pariwisata Bali mengaku sangat mendukung kebijakan gubernur yang baru memimpin Bali tiga bulan lalu ini. “Ini sebuah langkah maju. Dan langsung akan dieksekusi. Pariwisata maju, maka pertanian, peternakan, perikanan Bali juga harus maju. Kita siap mendukung, dan siap menggunakan produk lokal Bali bila memenuhi standar dan kualitas,” ujar pemilik kapal pesiar Bounty Cruise, Gede Wirata. Menurutnya, perekonomian Bali harus berjalan seimbang. Selama ini sangat pincang karena pertanian, peternakan menjadi perhatian kelas dua. “Ini tidak boleh terjadi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *