Bali Berhasil Bentuk 752 Kelompok Simantri

Denpasar [KP]-Pemerintah Provinsi Bali hingga November 2018 berhasil membentuk 752 Kelompok Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) yang terebar di seluruh desa di Bali. Target Pemprov Bali adalah 1000 kelompok Simantri, yang akan disebar ke berbagai desa yang memiiki potensi pertanian di Bali. Disebut terintegrasi karena petani bisa melakukan seluruh proses mulai dari bertani, mengolah sisa atau limbah pertanian menjadi pakan ternak, mereka juga memelihara ternak, kotoran dan urine ternak bisa diolah menjadi kompos dan gas untuk memasak, kompos menghasilkan pupuk kemudian dijual lagi, gas untuk memasak juga bisa dijual lagi dan seterusnya. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana melaporkan bahwa sampai akhir tahun 2018 telah terbangun senamyak 752 unit Simantri yang tersebar di seluruh Bali. Ia mengakui, dari total jumlah Simantri yang ada memang tidak semua mengalami kemajuan. Ada beberapa Simantri yang oleh karena banyak kendala mengalami banyak persoalan terutama berasal dari teknik dan proses sehingga belum bisa mencapai hasil yang maksimal.

Menurutnya, berbagai upaya untuk menyempurnakan Simantri dengan mengembangkan berbagai inovasi telah dilakukan khususnya untuk mengatasi berbagai kendala dalam pelaksanaan Simantri, seperti perbaikan-perbaikan teknik pengolahan limbah agar lebih praktis dan berkualitas dimana Instalasi bio urine tidak lagi menggunakan tangga penipisan amoniak. Selain itu juga telah dilakukan inovasi dalam mengansurasikan ternak sapi. Simantri, mengharuskan setiap kelompok agar melaksanakan demplot pertanian organik, melengkapi instalasi biogas dengan teknik dizulfuriser dan teknik bolting yang bekerjasama dengan group riset Fakultas Teknik UNUD, serta inovasi lainnya. Disamping terjadinya beberapa kendala berupa kasus pada beberapa Simantri, telah banyak hal-hal positif yang diperoleh dari pelaksanaan program simantri seperti perkembangan jumlah kelompok Simantri dari 10 kelompok di tahun 2013 menjadi 752 kelompok, perkembangan jumlah induk sapi dari 20 ekor menjadi 14.040 ekor di tahun 2018, dan lainnya.

Untuk memotivasi pertumbuhan Simantri, maka di akhir tahun 2018 ini dimalkukan penilaian dalam lomba menjadi Simantri terbaik. Selanjutnya dalam penilaian lomba, kelompok Simantri berprestasi tingkat Provinsi Bali tahun 2018 yang penilaiannya telah dilakukan beberapa waktu sebelumnya, dengan tujuan untuk memotivasi para Kelompok Tani agar lebih berkembang menjadi kelompok mandiri dan tangguh. Maka diperoleh beberapa pemenang, yaitu : Juara 1 dengan nilai 88,08 diraih oleh Kelompok Tani Ternak Sato Amerta Utama (Simantri 569) Desa Baluk, Jembrana. Juara II dengan nilai 87,00 diraih oleh Kelompok Tani Moncong Karya Bersatu (Simantri 613) Desa Batumadeg, Kec Nusa Penida, Kab. Klungkung. Juara III dengan nilai 82.73 diraih oleh Kelompok Tani Tunas Merta (Simantri 543) Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem. Harapan I diraih oleh Kelompok Tani Ternak Kelan Merta Sari (simantri 446), Bangli, Harapan II simantri 556 Kec. Banjar Buleleng, harapan III simantri 585 Desa Luwus, Tabanan, harapan IV simantri 437 Gianyar, harapan V simantri 521 Getasan Badung. Para pemenang diberikan hadia motivasi berupa uang pembinaan dan beberapa ekor sapi (sesuai dengan juara yang diperoleh). “Kita membuat penilaian selama hampir 3 bulan. Hasilnya baru diumumkan Minggu (18/11) kemarin, bertempat di Simantri 569 Kelompok Tani Ternak Sato Amerta Utama, Banjar Ringin, Desa Baluk, Kabupaten Jembrana. Para jawara diumumkan langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan langsung menyerahkan hadiah. Ini semua fakta di lapangan, dengan kriteria penilain yang sudah ditentukan. Tidak ada negosiasi, tidak ada KKN. Hasilnya memang sesuai fakta lapangan,” ujarnya di Denpasar, Senin (19/11).

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan hadiah kepada para juara berupa uang pembinaan dari Pemprov Bali. Tujuannya untuk memotivasi kelompok Simantri yang lain agar lebih bertumbuh, mampu bersaing dalam inovasi dan hasilnya yang berkualitas. Selain uang pembinaan, kepada para jawara diberikan bantuan bibit tanaman pekarangan diantaranya bibit Kelapa, Salak, Jeruk Bali, Jeruk Keprok,Tanaman Cabe dan bibit bunga gemitir oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster. A05

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *