Dukungan Hartarto Jadi Ketua Umum Terus Menguat

Denpasar[KP]-Ratusan pengurus DPP dan DPD Partai Golkar bertemu di Bali, tepatnya di sebuah hotel di Jimbaran Bali, Kamis (8/8). Beberapa pengurus inti DPP itu antara lain Ketua Umum Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Pakar Agung Laksono, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung. Ada juga beberapa nama lainnya seperti Rizal Malaranggeng, Roem Kono, Lodewijk, Melikas Mekeng, Happy Bone,  Dedi Mulyadi, Agus Gumiwang, Agoes Silaban, Dito Ganinduto, Yahya Zaini, Ibnu Munzir, Heru Dewanto, Doli Kurnia, Syamsul Hidayar, Abdulkadir Jaelani (Oding)dan beberapa pengurus lainnya. Ikut juga dalam pertemuan para pengurus Partai Golkar dari Provinsi Bali dan kabupaten dan kota seluruh Bali.
Akbar Tanjung dalam arahannya mengatakan, dalam Pemilu kali Golkar didera banyak persoalan. Namun di bawah kepemimpin Airlangga Hartarto, Golkar tetap menjadi partai pemenang nomor 2. “Kita didera banyak persoalan. Namun Golkar tetap menjadi partai pemenang nomor 2,” ujarnya. Untuk itu ia mengajak seluruh kader agar tetap solid dan setia kepada partai, bekerja keras untuk kemenangan Golkar dan mendukung Airlangga Hartarto menjadi ketua umum pada periode berikutnya. Ia mengajak agar para pemilik suara di Indonesia segera mengkonsolidasi diri agar solid mendukung Airlangga Hartarto.
Akbar mengisahkan bahwa dalam era peralihan dari Orde Baru ke reformasi, Golkar mengalami banyak tantangan. Bahkan saat itu Golkar sempat akan mau dibubarkan oleh rezim baru. Namun berkat kerja keras dirinya dan para tokoh Golkar saat itu, Golkar tetap berkiprah di bidang politik dan mampu memenangkan Pemilu tahun 2004 lalu. Selama proses itu, Golkar tetap menjadi partai yang berkiprah di Indonesia dan juga menjadi partai besar sangat disegani. Ia meminta agar jangan sampai sejarah kekisruhan itu terulang dan bisa memecah belah partai. Persoalan-persoalan yang dihadapi selama ini adalah penyebab utama menurunnya suara Golkar. Partai ini didera oleh beberapa kasus korupsi dan sebagainya sehingga citra Golkar terus merosot. Namun Airlangga Hartarto berhasil melewati itu semua dan Golkar berhasil menjadi pemenang nomor 2.
Sementara Ketua Umum Airlangga Hartarto mengatakan, kepemimpinan di Golkar itu ibarat tongkat atau pelari estafet yang berlari sejauh 400 meter. Dan semua pelari itu namanya huruf A seperti Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, Agung Laksono dan Airlangga Hartarto. Pelari pertama lancar. Kemudian pelari kedua Setya Novanto langkahnya terhenti, pelari Idrus Marham langkahnya terhenti. “Saya yang menerima tongkat estafet itu harus berlari sekuat tenaga untuk menang, dan akhirnya bisa menang dan berhasil dengan baik,” ujarnya.
Ia menegaskan, jika hingga saat ini dukungan terhadap dirinya sudah mencapai lebih dari 90 persen. Dukungan tersebut diperolehnya secara tertulis dan ditandatangani di atas meterai. Dukungan dari para pemilik suara dari berbagai provinsi di Indonesia itu diawali dengan deklarasi, penandatanganan dukungan di atas meterai dan menyerahkan surat dukungan tersebut ke DPP.
Plt Ketua DPD Partai Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih saat ditanya soal dukungan membenarkan hal tersebut. Ia mengakui jika Bali adalah provinsi yang kesekian kalinya memberikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk kembali memimpin Golkar dalam 5 tahun kedepan. Bali akhirnya mendeklarasikan dukungan hari ini juga. Dukungan kepada Ketum Golkar tersebut dilakukan setelah menyerap aspirasi dari arus bawah Golkar Bali. “Kami melakukan diskusi, kajian, mempertimbangkan bibit bebet bobot dari segala aspek. Mulai dari kinerja, skil akademis, dedikasi, jaringan, pengorbanan dan seterusnya. Dan Bali pilihannya jatuh pada Airlangga Hartarto,” ujarnya. A02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *