IKMAPENA Tanam 150 Mangrove di Pantai Patisari Kuta Saat Rayakan HUT Ke-14

Denpasar[KP]-Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Nagekeo (IKMAPENA) Bali yang berasal dari Kabupaten Nagekeo, NTT menanam 150 Mangrove saat merayakan hari ulang tahun (HUT) yang ke-14 yang jatuh pada tanggal 16 Maret setiap tahunnya. Penanaman 150 pohon mangrove tersebut dilakukan di area Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai dengan mengambil lokasi di Pantai Patisari, Desa Kuta, Kecamatan Kuta, Bali. Penanaman mangrove tersebut melibatkan lebih dari 70 anggota IKMAPENA Bali dan para pendamping, yang saat ini berada di Bali baik yang sudah bekerja maupun yang masih kuliah. 
Sekretaris Umum IKMAPENA Bali Sefrin Mere menjelaskan, penanaman mangrove dalam rangka HUT IKMAPENA Bali dilakukan dengan proses yang panjang dan matang. Pengurus melakukan komunikasi dan koordinasi secara formal dengan seluruh pihak terkait mulai dari Dinas Lingkungan Hidup Bali, Tahura Ngurah Rai Bali dan izin dari kelompok nelayan setempat selaku penanggung jawab pengawas Tahura yang ada di wilayahnya. “Perencanaan kegiatan ini telah diperbincangkan di tingkat kepengurusan IKMAPENA Bali sejak Bulan Februari lalu”, ujarnya. Menurut mahasiswa yang biasa dipanggil Cefu ini, perayaan HUT kali ini dilakukan dengan cara yang berbeda. Bila sebelumnya, perayaan HUT IKMAPENA identik dengan pesta pora dan tukar hadiah, kali ini dilakukan dengan menanam mangrove. “Pengurus IKMAPENA Bali tahun ini menyepakati untuk melakukan sesuatu yang lebih berharga dan bernilai. Dalam ulang tahun IKMAPENA Bali yang ke-14 pada tahun ini, IKMAPENA tidaklah memperoleh hadiah, tetapi justru IKMAPENA-lah yang memberikan hadiah yakni memberikan sesuatu yang bernilai bagi tanah Bali ini. Setelah mencapai kesepakatan di tingkat kepengurusan, ide inipun akhirnya disampaikan ke seluruh anggota IKMAPENA Bali. Ternyata ide ini diterima dengan baik oleh seluruh anggota IKMAPENA Bali,” ujarnya.
Ketua Umum IKMAPENA Bali Yohanes Buu mengatakan, penanaman mangrove yang berlokasi di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Unda Anyar Pantai Patisari ini memiliki nilai tersendiri bagi IKMAPENA Bali. “Kita harus melakukan sesuatu untuk Bali dalam hal yang kecil sekalipun seperti yang kita lakukan saat ini dengan menanam mangrove. Ini gerakan mencintai bumi Bali tempat dimana kita menuntut ilmu dan bekerja mencari sesuap nasi di Bali,” ujarnya.
Menurut Yance, sapaan akrabnya, tahun 2022 ini IKMAPENA Bali memeriahkan hari ulang tahun dengan cara yang berbeda. Menanam mangrove melahirkan sebuah warisan bagi tanah Bali tempat merantau menempuh pendidikan dan atau mengais rezeki ini. Jumlah pohon yang kita tanam mungkin sedikit, tetapi berbangga karena kita berkontribusi bagi bumi Bali. “Kita telah menjadi bagian dari masa depan yang cerah baik bagi Nagekeo maupun Bali, dan Indonesia umumnya,” ujarnya. Merujuk berbagai pemberitaan media, diketahui jika pada tahun 2021, telah terjadi abrasi yang cukup signifikan di sepanjang pantai selatan Pulau Bali. “Maka, jelaslah bahwa apa yang telah dilakukan oleh para pemuda Nagekeo di Pulau Bali ini adalah sebuah aksi positif yang adalah manifestasi dari kepedulian para pemuda Nagekeo di Bali terhadap Pulau Bali ini. Besar harapan berbagai kegiatan positif seperti ini tetap dapat diusahakan oleh segenap pemuda Bangsa Indonesia, khususnya kaum muda Nagekeo Bali, baik yang berada di tanah Nagekeo ataupun yang sedang berada di manapun,” tutupnya. A02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *