Kaum Perempuan Bali Diberdayakan dalam Pengawasan Pemilu

Bawaslu akan melibatkan kaum perempuan dalam pengawasan Pemilu

Denpasar[KP]-Kelompok perempuan sangat penting dalam Pemilu. Jumlah pemilih perempuan itu lebih banyak sehingga sangat menentukan dan juga sangat rentan menjadi sasaran money politik (politik uang). Hal itu diungkapkan I Wayan Widyardana Putra, anggota Bawaslu Provinsi Bali saat menghadiri dan menjadi narasumber pada penutupan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Bawaslu Klungkung di Wyndham Jivva Resort, Selasa (22/11/2022). “Keadaan peran dan status perempuan dewasa ini lebih dipengaruhi oleh masa lampau, kultur, ideologi, dan praktek hidup sehari-hari. Inilah yang menjadi kunci mengapa partisipasi perempuan dalam kehidupan masyarakat dan bernegara mengalami kelemahan,” jelasnya. Perempuan dalam pengawasan partisipatif Pemilu dapat dimulai dari mendidik generasi penerus bangsa untuk memahami pentingnya Pemilu dan demokrasi serta menyampaikan informasi-informasi terkait pelaksanaan Pemilu melalui kelompok-kelompok perempuan agar ikut berpartisipasi mengawasi pelaksanaan Pemilu untuk mewujudkan Pemilu yang demokratis.
Di tempat terpisah, penggiat pemilu Engelbert Johanes Rohi yang biasa dipanggil bang Jojo menegaskan, Pemilu itu merupakan proses untuk meminta persetujuan kepada masyarakat dalam memperoleh kursi jabatan atau kekuasaan dengan cara yang beradab, damai, baik di negara demokratis maupun tidak demokrastis“Pemilu yang demokratis, pemilih bebas menggunakan hak pilihnya, sedangkan pemilu yang tidak demokratis, pemilih menggunakan hak pilihnya dalam tekanan pihak-pihak tertentu,,” jelas bang Jojo. Menurut Bang Jojo, sosialisasi pengawasan partisipatif dengan pelibatan kelompok perempuan ini dapat meningkatkan partisipasi perempuan, baik dalam pengawasan maupun ikut terjun lansung ke dunia politik praktis.“Sejatinya politik itu akrab dengan kehidupan sehari-hari, karena setiap kebijakan yang dikeluarkan di sebuah negara demokrasi adalah ditentukan oleh hasil proses politik,’ urainya.
Sementara itu Anggota Bawaslu Kabupaten Klungkung, Ida Ayu Ari Widhiyanthy mengatakan, melibatkan kaum perempuan dalam pengawasan Pemilu itu sangat efektif. Sebab biasanya kaum perempuan itu ada hampir di seluruh lini kehidupan sehari-hari di masyarakat. Bila tidak memungkinkan untuk melakukan pengawasan, maka kaum perempuan bisa berperan sebagai penerus informasi Pemilu atau melakukan sosialisasi tentang Pemilu. “Kami merangkul berbagai kelompok perempuan yang ada di Kabupaten Klungkung seperti dari KWT (Kelompok Wanita Tani), Kelompok Bank Sampah, Ikatan Pedagang Pasar Klungkung, Kelompok Serati se-Kabupaten Klungkung dan Sanggar Seni,” tutupnya. A03

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *