Muhammadiyah Bali Tegaskan tidak Terlibat dalam Sumpah 25 NII Kembali ke NKRI di Mapolresta Denpasar


Denpasar[KP]-Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Bali Aminullah meminta kepada seluruh warga Bali umumnya dan kepada warga Muhammadiyah Bali khususnya untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan pemberitan yang menyebutkan bahwa ada 25 anggota NII yang ditangkap di Bali dan terutama menyebut Bali sebagai sarang terorisme. Ia juga mengapresiasi langkah Densus 88 yang dengan cepat mengambil langkah persuasif terhadap warga negara Indonesia yang telah memilih ideologi lain selain Pancasila, UUD’45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. “Sebagai pimpinan wilayah Muhammadiyah di Bali kami meminta agar kita semua tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan berita yang menyebutkan 25 anggota NII yang ditangkap di Bali. Jangan sampai terprovokasi. Kita percayakan saja kepada aparat kepolisian. Kami juga apresiasi kepada Densus 88 yang sangat persuasif dalam tindakan terhadap mereka yang salah jalan tersebut. Mereka sudah bersumpah untuk kembali ke NKRI,” ujarnya saat dikonfirmasi di Denpasar, Sabtu (30/4/2022).
Tokoh Muhammadiyah Bali ini dengan tegas menyebutkan jika Muhammadiyah Bali sebagai organisasi sama sekali tidak dilibatkan dalam pengambilan sumpah dari para tersangka teroris yang sudah menjadi anggota NII selama ini di Mapolresta Denpasar pada tanggal 23 April 2022 lalu. Muhammadiyah Bali sebagai organisasi tidak dilibatkan sebagai saksi yang dilakukan di Mapolresta Denpasar. Namun Aminullah dengan tegas siap mendukung penuh jika hal itu dilakukan oleh Densus 88. Bahkan, dirinya siap menerima kembali jika di antara anggota eks NII itu yang ingin bergabung dengan Muhammadiyah Bali. “Kami memang sebagai organisasi tidak dilibatkan dalam pengambilan sumpah sebagaimana dilansir di beberapa media. Namun kami mendukung langkah Densus 88 yang sangat persuasif tersebut. Kami pun siap menampung jika ada dari eks NII yang ingin bergabung dalam Muhammadiyah Bali bila mereka itu warga Bali,” ujarnya.
Ia juga meminta agar Bali tetap dijaga kondusifitas. Sebab saat ini Bali sedang bergerak bangkit dari keterpurukan ekonomi dan pariwisata. Jangan sampai isu teroris menjadi batu sandungan bagi Bali untuk bangkit. “Kita sama sama menjaga Bali. Jangan sampai melebar. Aparat kepolisian lebih paham soal ini dan kita percaya sudah diantisipasi,” ujarnya. Muhammadiyah Bali juga menolak terorisme berbaju agama Islam di Bali. Muhammadiyah Bali juga meminta agar seluruh warganya yang ada di Bali terus menjaga Bali dari aksi terorisme.
Seperti diberitakan sebelumnya, 25 anggota NII ditangkap di sejumlah titik Bali dalam dua tahun terakhir. Mereka dibina dan kemudian dibawa ke Jakarta oleh Densus 88. Namun sebelumnya dibawa ke Jakarta, mereka diambil sumpahnya untuk kembali setia kepada NKRI di Mapolresta Denpasar pada 23 April lalu. Sumpah tersebut disaksikan oleh anggota Densus 88, Kapolresta Denpasar, beberapa Ormas Islam di Bali. A02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *