PMKRI Cabang Denpasar Belajar Pengetahuan Jurnalistik

Denpasar[KP]-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Denpasar Sanctus Paulus melaksanakan Pelatihan Jurnalistik pada Selasa (13/04/2021) bertempat di Marga Siswa PMKRI Cabang Denpasar Jalan Thamrin 1/8 Denpasar Barat.Pelatihan jurnalistik merupakan bagian dari sistem pembinaan non-formal di PMKRI.

Presidium Pendidikan dan Kaderisasi (PPK) PMKRI Cabang Denpasar Sanctus Paulus periode 2020-2021 Inosius Pati Wedu menyampaikan,  pelatihan jurnalistik merupakan pembinaan non-formal di PMKRI untuk meningkatkan kualitas kader PMKRI dalam menulis dengan baik. “Karena dengan budaya menulis dengan sendirinya akan melahirkan budaya membacan,” tambahnya 
Hal senada disampaikan Marianus Hilarius Dhae, Presidium Pengembangan Organisasi yang saat ini sedangkan menjabat sebagai Ketua Presidium Ad Interen mengantikan Zakarias Harianto Ngari yang sedang berada di Sumba untuk mengirimkan bantuan bagi para korban banjir bandang di Sumba Timur.Ryan menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada narasumber Arnold Dhae yang sudah membawakan materi dengan baik. “Besar harapannya agar semua anggota PMKRI dapat menumbuhkembangkan jurnalistik di dalam diri agar menjadi jurnalistik-jurnalistik masa depan. Pelatihan jurnalistik bukan hanya membuat kita mampu menulis berita dengan baik tetapi yang terpenting adalah kita mampu menuangkan ide kedalam tulisan secara logis dan sistematis,” urainya.
Pelatihan jurnalistik ini difasilitator oleh Arnoldus Dhae, wartawan media nasional di Bali. Dalam materinya, Arnold menjelaskan bahwa menulis itu akan melahirkan budaya baca. Menulis itu berguna untuk menguatkan hafalan, mencerdaskan hati, menjernihkan pikiran, menajamkan rasa dan menjinakan emosi. “Menulis itu akan membuat seseorang memiliki kemampuan mengeksplorasi ide dan gagasannya, secara logis, sistematis dengan acuan ilmiah yang berkualitas,” ujarnya.
Menurutnya, semua orang bisa menjadi penulis tanpa kecuali. Untuk itu menulis harus dimulai dengan membangun niat yang kuat. Setelah itu orang harus memilih frame dan jalur yang bisa ia tulis sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Beberapa jalur yang bisa dipilih seperti menulis opini, menulis puisi, menulis Cerpen, menulis buku, menulis berita dan sebagainya. Untuk bisa sampai ke arah ini maka orang harus mengumpulkan bahan, menyiapkan referensi dan mental dan fisik. “Menulis berita itu hanyalah salah satu cara saja. Namun sesungguhnya orang bisa menulis apa saja yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan juga bagi masyarakat luas,” ujarnya. A01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *