Polisi Pengawal Pribadi Presiden Soekarno Asal Bali Wafat

Denpasar[KP]-Pengawal terakhir Presiden Pertama Indonesia Soekarno asal Bali bernama Ni Luh Putu Sugianitri atau kerap disapa Nitri akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Denpasar, Senin malam (15/3/2021). Anggota Polri yang keluar terakhir bersama Soekarno dari Istana Negara tersebut meninggal saat berusia 72 tahun. Menurut salah seorang putranya Fajar Rohita, Nitri meninggal akibat penyakit kista yang dideritanya sejak 6 bulan terakhir. Selain kista, ibunya juga menderita penyakit anemia akut. “Selama 6 bulan terakhir, ibu sering menderita sakit-sakitan. Namun karena terbiasa dengan melawan penyakit, ibu tidak mau kalau disebut sakit. Ibu memilih untuk melawan penyakit yang dideritanya,” ujar Fajar, Selasa malam, (16/3/2021).
Karena kondisinya terus drop, Fajar memutuskan untuk membawa ibunya dari rumahnya yang sederhana di Jl Drupadi 99 X ke RS BaliMed. Namun kondisinya semakin kritis akhirnya dari RS BaliMed dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Nyawanya akhirnya tidak bisa tertolong dan menghembuskan nafas terakhir pada Senin (15/3/2021). Fajar bercerita, mendiang bu Nitri begitu keras dengan penyakit yang telah lama diidapnya, bahkan ajudan terakhir Bung Karno itu cenderung lebih suka mengabaikan kondisi bahwa ia tengah sakit. Sifatnya cukup keras, dia menolak dirinya sakit, ibu lebih suka tidak merasakan itu, namun saat dia terlihat sakit kami memaksa memeriksakan dokter, dan secara intensif melakukan cek up.
Namun, kondisinya semakin memburuk, hingga pada 9 Maret lalu, ibu Nitri sempat dilarikan ke RS Balimed, dan kemudian ia dirujuk ke RS Sanglah. “Karena kondisinya yang semakin kritis, ibu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya kemarin,” tambahnya.Pantauan media ini, rumah duka yang cukup sederhana dibanjiri karangan bunga. Beberapa pejabat tampak memberikan karangan bunga seperti Gubernur Bali I Wayan Koster, Ibu Gubernur Bali Nyonya Putri Suastini Koster, keluarga besar Polda Bali dan sebagainya. Nuansa berkabung jelas tergambar di rumah sederhana milik mendiang bu Nitri. Beberapa orang nampak berdatangan untuk mengutarakan bela sungkawa. Nampak beberapa anggota keluarga bersedih atas berpulangnya wanita itu. Rencananya bu Nitri akan dikremasi di pemakaman mambal pada tanggal 18 Maret mendatang. “Sekarang jenazahnya masih kami titipkan di kamar jenazah RS Sanglah,” tambah Fajar. A01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *