RSUP Sanglah dan RSUD Wangaya Kehabisan Stok Vaksin

Denpasar[KP]-Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan, ada dua fasilitas kesehatan (Faskes) di Bali yang kehabisan stok vaksin Covid19. Kedua Faskes tersebut adalah RSUD Wangaya Denpasar dan RSUP Sanglah Denpasar. “Di RSUD Wangaya misalnya pengguna vaksin terlalu banyak. Maksudnya Nakes yang bukan di Wangaya juga meminta agar divaksin di Wangaya. Makanya stok vaksin cepat habis,” ujarnya di Denpasar, Senin (15/2/2021). Sekalipun di RSUD Wangaya habis, namun di beberapa Faskes lainnya masih tersedia stoknya. Di antaranya di seluruh Puskesmas di Kota Denpasar dan RSUD Bali Mandara. “Kami meminta kepada masyarakat yang akan vaksin (Nakes) agar tidak saja menggunakan vaksin di Wangaya saja melainkan bisa memilih di Faskes lain yang tersebar di seluruh Kota Denpasar sebab stok di sana masih ada,” ujarnya.

Humas RSUP Sanglah I Ketut Dewa Kresna saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya kekosongan stok vaksin di RSUP Sanglah. “Sebenarnya bukan kekosongan stok vaksin, tetapi belum didrop saja dari Dinas Kesehatan Provinsi. Jadi bukan kosong. Saat ini memang stok vaksin di Sanglah sudah habis. Nanti juga akan dikirim lagi,” ujarnya. Menurut Dewa Kresna, saat ini tidak menjadi masalah kalau stok vaksin di Sanglah itu kosong. Sebab rentang waktu vaksin tahap kedua bagi Nakes yang sudah divaksin tahap pertama bisa lebih dari 14 hari sampai 30 hari berikutnya.

Menurut Dewa Kresna, saat ini banyak Nakes di Sanglah yang terpenting karena berbagai alasan dan belum lolos screnning saat hendak divaksin tahap pertama. Jumlahnya ribuan. “Kalau data persisnya saya tidak hafal, tidak bawa data,” ujarnya. Selain terpending banyak juga tenaga residen atau peserta didik yang belum tervaksin. Kekurangan atau kekosongan vaksin juga diperuntukan bagi Nakes terpending dan untuk peserta didik. Sebab, bila vaksin datang lagi maka akan diprioritaskan bagi mereka yang sudah divaksin tahap pertama dan akan divaksin tahap kedua. Artinya, kelompok yang terpending dan peserta didik tetap akan menunggu stok vaksin berikutnya. A03

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *