Tiga WNA di Bali Diketahui Masuk DPT

Denpasar  [KP]- Kasus nama WNA kembali terjadi di Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana Bali. Ketua Bawaslu Jembrana Made Ady Muliawan menjelaskan, awalnya Bawaslu mendapatkan data bahwa ada WNA yang masuk dalam DPT. “Kami mendapatkan informasi itu. Lalu kami lakukan pengecekan, dan memang benar ada WNA atas nama Beat Thomas Buehler masuk dalam DPT. Ada 13 nama WNA yang memiliki E-KTP, namun satunya atas nama Beat Thomas Buehler asal Swiss masuk dalam DPT,” ujarnya, Selasa (5/3).

Thomas terdaftar di TPS 26 Desa Meragil, Kecamatan Mendoyo. Bawaslu Jembrana langsung melakukan verifikasi faktual, mendatangi rumah Thomas dan bertemu dengan yang bersangkutan. Pengawasan dilakukan sejak awal Maret dan menemukan ada 13 WNA dari berbagai negara yang tinggal di Jembrana. Namun hanya satu yang masuk DPT. Ia memastikan, saat ini menunggu arahan dari Bawaslu RI, karena DPT sudah terkunci dan tidak bisa diutak-atik lagi. Kalau mengubah DPT maka semuanya akan berubah. Namun kalau tidak dikeluarkan maka berpotensi akan disalahgunakan. “Kami akan kawal betul di TPS yang bersangkutan agar tidak menggunakan hak pilihnya sesuai dengan UU yang berlaku,” ujarnya. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan KPU Jembrana agar melakukan langkah-langkah antisipasi agar kertas suara disalahgunakan.

Ketua KPUD Bali Dewa Gede Agung Lidartawan mengatakan, dari data WNA di Bali pihaknya belum bisa memastikan apakah WNA itu masuk DPT atau tidak. Sebab, ada WNA yang memiliki E-KTP tetapi tidak masuk DPT. “Kami belum bisa pastikan. Nanti akan dikirim data dari KPU RI untuk memastikan semua data itu. Di Bali itu banyak sekali WNA yang memiliki E-KTP dan tersebar hampir di seluruh kabupaten di Bali. Tetapi apakah mereka masuk DPT atau tidak, masih dicek ke bawah. Kami pastikan akan dirilis secepatnya,” ujarnya. Ia sudah berkoordinasi dengan seluruh KPUD kabupaten dan kota agar segera mencek semua sehingga datanya menjadi terang dan jelas. Data itu munculnya dari DP4 dan bukan dari KPUD Bali.

Komisioner KPUD Bali Gede John Darmawan mengatakan, dalam ketentuan, yang menjadi pemilih adalah WNI dan bukan WNA. “Sampai hari ini yang sudah ditemukan di Karangasem, Jembrana, dan Denpasar. Di Karangasem ada dua orang WNA juga masuk DPT. Sementara di Denpasar sudah pasti ada. Saat ini saya belum bisa menyebut jumlah pastinya karena masih diselidiki. Yang jelas ada,” ujarnya. Adapun dua orang yang ada di Karangsem itu antara lain bernama Michiyo Tezuka asal Jepang dan Claire Muller asal Jerman. Keduanya masuk DPT di Karangasem. A03

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *