Pemprov Bali Pastikan Pungut 10 Dolar kepada Wisman Lewat Tiket Penerbangan

Denpasar [KP]-Pemerintah Provinsi memastikan akan memungut sebanyak 10 dolar amerika perwisatawan asing yang masuk ke Bali. Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali I Wayan Koster saat ditemui di Kantor DPRD Bali, Senin (14/1). “Diskusi dari berbagai pihak, dan juga yang terjadi di berbagai negara di dunia, pungutan memang hanya diberlakukan kepada wisatawan mancanegara. Pungutan hanya untuk orang asing. Karena kalau orang lokal hanya lancong-lancong biasa saja,” ujarnya. Besaran pungutan untuk sementara cukup 10 dolar terlebih dahulu. Selanjutnya akan dipertimbangkan kemudian.
Koster juga menjelasan bagaimana caranya memungut pajak wisatawan asing tersebut. Ia memastikan, pungutan akan dilakukan melalui penjualan tiket atau pembelian tiket yang dilakukan oleh orang asing. “Kita memungutnya melalui jual beli tiket. Semua maskapai sudah sepakat dan sudah menyetujuinya. Nantinya setelah aturan diberlakukan maka pungutan akan disatukan dengan tiket,” ujarnya. Kenapa pungutan lewat udara karena selama ini yang terbanyak datang ke Bali adalah orang asing yang melalui pesawat udara. Sementara yang datang melalui laut dan darat belum ada aturan dan akan menyusul. Namun pihaknya tidak akan melakukan kajian penarikan tarif 10 dolar bagi Wisman yang masuk melalui laut dan darat karena jumlahnya sangat sedikit. “Sementara ini kita tarik tarifnya bagi yang melalui pesawat melalui tiket karena merupakan jumlah terbesar melalui udara.
Sampai saat ini sosialisasi terus dilakukan melalui agen-agen perjalanan bahwa akan ada pungutan pajak wisatawan sebesar 10 persen melalui berbagai maskapai yang melakukan penerbangan langsung ke berbagai negara di dunia. “Hasilnya, semua wisatwan sangat setuju dengan pajak wisatwan ini karena mereka tahunya untuk pelestarian budaya,” ujarnya. Uang didapatkana akan digunakan untuk pelestarian budaya Bali sebagai rohnya pariwisata. Dana tersebut akan dimanfaatkan sampai ke desa adat yang paling bawah di Bali karena desa adat di Bali adalah benteng terakhir budaya Bali. Tanpa budaya Bali, kegemerlapan pariwisata Bali tidak ada artinya. A03