Kasus Penjualan Pariwisata Bali Secara Murah akan Diselesaikan G to G

Denpasar (KP)-Persoalan kasus penjualan pariwisata Bali secara murah yang dilakukan oleh para mafia asal Cina rupanya belum selesai. Kepala Dinas Pariwisata Bali AA Gde Yuniartha mengatakan, pihaknya atas nama Provinsi Bali sudah melaporkan secara resmi kepada Menteri Pariwisata. “Kami sudah melaporkan kasus penjualan murah pariwisata Bali ke Kementerian Pariwisata. Bahkan Pak Menteri Pariwisata sudah menerima laporan ini. Pak Menteri bersama jajarannya berjanji akan menyelesaikannya secara goverment to goverment (G to G) dengan Pemerintahan Cina,” ujarnya di Denpasar, Jumat (2/11).

Menurut Yuniartha, kasus penjualan murah pariwisata Bali cukup menyita banyak energi dari para stakeholder pariwisata di Bali. Pihaknya terus berupaya untuk membongkar kasus ini sampai ke akar-akarnya agar ke depannya tidak ada lagi kasus serupa terjadi lagi. Saat ini seluruh pelaku industri pariwisata Bali terus berupaya agar kasus serupa tidak akan terjadi lagi di Bali. Mereka umumnya telah menginstruksikan seluruh bawahannya agar tidak terlibat kasus serupa pada masa yang akan datang. “Seluruh stakeholder telah berupaya dengan caranya masing-masing agar kasus serupa tidak boleh terjadi lagi. Sebab Bali selama ini menjadi destinasi pariwisata terbaik dunia. Kasus-kasus seperti ini harus dihindari karena akan berdampak sangat negatif bagi destinasi pariwisata Bali di kemudian hari,” ujarnya.

Selain melapor ke pusat, di Bali sendiri proses pencegahan itu terus dilakukan. Beberapa institusi terkait juga telah dipanggil ke DPRD Bali untuk didengarkan keterangannya. Pihak Imigrasi Bali juga sudah bekerja melakukan pengawasan terhadap orang asing khususnya tamu-tamu asal Cina. Bahkan, beberapa toko yang menjual barang-barang asal Cina sudah menarik semua barang dagangannya. Berikut didapatkan informasi bahwa setelah kasus ini mendapatkan atensi publik, ratusan tenaga kerja asal Cina yang menggunakan Visa kunjungan beramai-ramai meninggalkan Bali. Data ini bisa diketahui dari meningkatnya eksodus warga negara asal Cina yang keluar dari Bali untuk kembali ke negaranya. A05

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *