Kura-Kura Bali Jadi Implementasi Tri Hita Karana dan Pembangunan Berkelanjutan

Denpasar (KP)-Pembangunan Kura-Kura Bali (KKB) yang berlokasi di Desa Serangan Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar akhirnya di-groundbreaking, Selasa (9/10). Hadir dalam groundbreaking tersebut antara lain Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menrister Dikti H. Mohamad Nasir, Presiden Yayasan United in Diversity (UID) Mari Elka Pangestu, Presiden Tsinghua Southeast Asia Center (Tsinghua SEA) Prof Qiu Yong, Presiden Direktur Kura-Kura Bali Prof Gede Ardika. Selain melakukan groundbreaking Kura-Kura Bali, juga ditandatangani MoU Tri Hita Karana Forum antara Yayasan UID dan Tsinghua SEA) soal kerja sama mengembangan pembangunan yang harmoni dan berkelanjutan.

Menurut Gede Ardika, filosofi Tri Hita Karana sesungguhnya kearifan lokal Bali yang kebenarannya sudah universal. Dalam perkembangannya, seringkali karena pesat pembangunan, kebutuhan yang mendesak, dengan kecanggihan teknologi seringkali menabrak Tri Hita Karana. “Kita ingin memulainya dari Bali melalui Kura-Kura Bali yang dapat menginspirasi dunia. Kura-Kura Bali menunjukan komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan yang akan menjadi inovasi dan inkubasi teknopreneurs untuk bekerja sama dengan berbagai kepentingan,” ujarnya.

Kura Kura Bali memiliki semangat untuk menginspirasi para inovator, pelaku usaha, dan talenta kreatif dari seluruh dunia. Visi pulau ini adalah menjadi tempat untuk menguji segala teknologi dan praktis baru untuk mendukung pembangunan berkelanjutan seperti mengurangi penggunaan energi, konsumsi air dan pembuangan serta menurunkan emisi karbon. Setelah menerima pengakuan untuk proses penghijauan yang luar biasa dan menjadi rumah untuk United Nations Sustainable Development Solutions Network (SDSN) for South East Asia, kali ini Kura Kura Bali merayakan dua pencapaian penting dalam pengembangannya.

Pertama adalah tahap final dari Coastal Design Competition yang diluncurkan bersama SDSN dan HeroX dalam menciptakan solusi seawall vertikal yang berkelanjutan; lebih dari sekedar standar dinding konkrit namun juga sejalan dengan prinsip-prinsip ekologi, sebuah prototipe yang seimbang dan harmonis dengan alam.

Inspirasi ide ini adalah dengan meluncurkan kompetisi internasional untuk menemukan ide dan pemikiran terbaik yang dapat mewujudkan solusi yang unik dan ramah lingkungan. Kura Kura Bali dengan berani menghubungi kompetisi paling inovatif di dunia, HeroX Prize yang merupakan cabang dari X Prize diprakarsai oleh visioner Peter Diamandis. Kerja sama ini mencapai kesuskesan besar. Melalui semangat Better Business Better World, kompetisi ini diluncurkan dengan United Nations General Assembly oleh International Chambers of Commerce Secretary General. Hasil kerja sama ini adalah cerita yang luar biasa mengenai co-creation dari “crowd- sourcing”, kolaborasi global yang bersama-sama menciptakan prototipe seawall pertama di dunia yang selaras dengan alam dan ramah lingkungan. Terdapat 42 desain yang berani dan inovatif dari seluruh peserta dari berbagai belahan dunia, yang sangat canggih secara teknis sehingga para juri memutuskan untuk memberikan kejutan dalam tantangan ini yaitu dengan memasangkan inovator dengan keahlian yang berbeda dari berbagai penjuru dunia untuk bekerja sama menyempurnakan ide-ide mereka.

Langkah ini menciptakan sinergi yang belum pernah tercipta dan solusi yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Coastal Design Competition ini adalah inisiatif pertama dari rangkaian pembangunan berkelanjutan yang direncanakan untuk Kura Kura Bali Island of Happiness. Kompetisi ini menjadi ajang yang menantang dan menginspirasi insiyur, arsitek, pengusaha dan inovator dunia untuk menciptakan solusi baru bagi seawall vetikal.A08

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *