Tertarik dengan Pelestarian Sungai, CEO Bank Dunia Kunjungi Sungai Tukad Bindu

Denpasar (KP)-Dalam rangka gelaran akbar Annual Meeting of The International Monetary Fund and World Bank Group (IMF-WBG), CEO Bank Dunia direncanakan akan berkunjung langsung ke salah satu objek wisata yang dikembangkan secara swadaya oleh masyarakat, yakni Tukad Bindu di Desa Kesiman Denpasar. Kunjungan ini akan dilaksanakan pada Senin, tanggal 8 Oktober mendatang. Keberhasilan pengelolaan dan pengembangan Tukad Bindu yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat membuat CEO Bank Dunia tertarik untuk berkunjung dan melihat langsung kondisi di Tukad Bindu.

Walikota Denpasar IB Rai Mantra mengatakan, Tukad Bindu merupakan objek wisata yang dibangun oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang didanai melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang secara nasional dananya bersumber dari bank dunia.

“Kemudian Pemkot Denpasar melanjutkan pengembangan dan penataan ini melalui program replikasi PLPBK (Penataan Lingkungan Berbasis Komunitas) selama 2 tahun dengan mengganggarkan dana sebesar Rp 1,5 Miliar setiap tahunnya untuk tiga BKM, masing masing BKM memperoleh Rp 500 juta,” ujarnya di Denpasar, Minggu (7/10).

Objek wisata air yang terletak di Banjar Ujung, Desa Kesiman Denpasar ini merupakan salah satu sungai dari total 5 sungai yang telah direvitalisasi oleh Pemkot Denpasar. Revitalisasi pada dasarnya dilakukan untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai saluran air, yang bebas dari sampah. Dengan keseriusan masyarakat dan dukungan dari pemerintah, kini Tukad Bindu berhasil dikembangkan sebagai salah satu pilihan objek wisata masyarakat Kota Denpasar, yang dilengkapi dengan berbagai kegiatan wisata air, area fitnes dan yoga, jogging track, wisata kuliner dan lain sebagainya.

Sejumlah penghargaan pun telah berhasil diraih, salah satunya yakni predikat 5 besar nasional dalam Lomba Komunitas Peduli Sungai yang diselenggarakan Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Ditjen Sumberdaya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).  Keberhasilan ini juga mengantarkan beberapa pemerintah daerah lain untuk datang dan belajar terkait pengelolaannya, seperti Pemerintah Kota Serang, Pemerintah Kota Palembang, dan lainnya.A03

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *