NCPI Bali Undang Para Menteri dan Tokoh Nasional Bicara Soal Design Recovery Ekonomi Bali

Denpasar[KP]-Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Bali menyusun desain recovery Bali pasca pandemi Covid19. Berbagai isu tersebut akan dikemas dalam sebuah diskusi dan seminar nasional bertajuk “Bali Economic and Investment Forum 2021: Grand Design of Bali Economic Recovery”. Seminar tersebu akan menghadirkan keynote speaker yakni para menteri seperti Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bali I Wayan Koster. Sementara para panelis yakni Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Bali, Giri Tribroto, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Bali, I Made Ariandi. “Semua narasumber sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir baik secara offline maupun secara virtual,” ujar Ketua Panitia Diah Permana di Denpasar, Rabu (24/3/2021).
Menurut Diah, acara akan digelar pada tanggal 8 April 2021 di Inaya Putri Bali Hotel Nusa Dua. Karena masih dalam situasi pandemi maka peserta akan dibatasi yang offline sebanyak 100 orang. Sementara secara online hingga saat ini yang menyatakan kesediaan untuk bergabung sudah mencapai 1000 orang. “Kehadiran para tokoh dan menteri di Kabinet Indonesia ini diharapkan agar dapat memberikan berbagai masukan konstruktif untuk pariwisata Bali dengan berbagai produk diversifikasinya,” ujarnya.
Ketua NPCI Bali Agus Maha Usadha menjelaskan, pandemi Covid19 menyebabkan banyak sektor penopang ekonomi Bali terancam bangkrut. Di Bali misalnya, sektor pariwisata juga berada di titik nol. BPS mencatat bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2020 mengalami kontraksi atau minus 5,32%. Bali mengalami dampak paling besar terlihat pada pertumbuhan ekonomi Bali mencapai minus 12,8%. Hal ini disebabkan tidak bergeraknya sektor pariwisata sebagai lokomotif ekonomi Bali. Kerugian Bali rata-rata Rp 9 triliun per bulan.”Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan grand-design atau skenario khusus bagi Bali. Grand design atau skenario khusus sebagai upaya penyelamatan ekonomi Bali dalam jangka menengah 2-3 tahun ke depan,” urainya.
Ada beberapa tawaran ide dan gagasan yang bisa ditindaklanjuti dalam dan bisa menjadi desain ekonomi Bali pasca pandemi. Beberapa di antaranya adalah mayoritas usaha wisata pada dasarnya sehat, namun karena adanya pandemi Covid 19 mengalami resiko kebangkrutan sehingga diperlukan kebijakan keuangan khusus. Juga memberikan edukasi pada masyarakat, terlebih lagi yang berkecimpung pada industri pariwisata dengan asumsi kemungkinan pasca pandemi COVID-19, ekonomi global dan juga pariwisata global tidak kembali ke model lama, sehingga diperlukan adaptasi merespon perubahan. Bagi para pengambil kebijakan wajib menyiapkan koreksi kebijakan ekonomi Bali yang lebih bersahabat terhadap alam dan lingkungan, pariwisata kerakyatan yang ramah terhadap budaya, pengembangan industri tepat guna di sektor pertanian, industri pengolahan, serta potensi industri kesehatan dan pendidikan ke depan serta green industry yang ramah lingkungan menjadi peluang diversifikasi perekonomian Bali untuk mendorong transformasi perekonomian Bali. Kabupaten Badung sebagai cermin pariwisata Bali paling berdampak.
Steering Commite NCPI Bali Nyoman Baskara mengatakan, hingga saat ini belum ada sinergitas antara pariwisata dan pertanian di Bali. Saat pandemi Covid19 mewabah, banyak dunia usaha bangkrut maka satu-satunya penopang ekonomi Bali adalah pertanian. Untuk mendukung hal tersebut, perhatian terhadap bidang pertanian dalam arti luas wajib menjadi prioritas dikembangkan di masa depan. Pengembangan pembangunan yang hanya bertumpu pada bidang pariwisata dikhawatirkan menjadi pengulangan kejadian seperti: Perang Teluk, Bom Bali I-II, dan pandemi Covid 19 ini. Adanya isu-isu strategis sebagai dampak konkret dari pandemi Covid 19 menjadi consent dari DPW NCPI Provinsi Bali. “Kita perlu merumuskan bagaimana caranya kita keluar dari dampak pandemi yang ada sekarang. Badung pengangguran juga tinggi. Badung barometer devisa pariwisata juga mengalami perubahan. Bagaimana mendesain ekonomi di Bali setelah pandemi, bagaimana mendiversifikasi berbagai SDA Bali di bidang pertanian dan pariwisata. Ini yang harus dikemas agar pasca pandemi nanti, Bali akan lebih cepat bangkit,” ujarnya. A04