PNB Tanda Tangan Nota Kesepahaman dengan DUDIKA
Nusa Dua[KP]-Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wikan Sakarinto menyaksikan langsung penandatanganan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Politeknik Negeri Bali (PNB) dengan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (DUDIKA) yang diwakili oleh Hotel Conrad Tanjung Benoa Bali, Hotel St. Regis Nusa Dua Bali serta perwakilan sekolah menengah kejuruan (SMK), Rabu (31/3/2021). Penandatanganan MoU ini merupakan awal dari pernikahan masal antara PNB Bali dengan DUDIKA. Hadir dalam acara tersebut antara lain Direktur PNB Bali I Nyoman Abdi, Direktur Perguruan Tinggi Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Beni Bandanadjaja.
Menurut Wikan Sakarinto, MoU hari ini tidak hanya sekedar tanda tangan di atas kertas, foto-foto dan kemudian masuk koran. MoU nikah masal ini akan diikuti dengan pembenahan kurikulum, program magang, pelatihan guru dan seterusnya. “Nikah masal ini harus ada link and match antara dunia pendidikan, dunia usaha dan dunia kerja. Tanpa itu, MoU hari ini tidak akan ada artinya,” ujarnya. Dalam beberapa Minggu ke depan lagi, pihaknya akan datang lagi ke Bali untuk mempertemukan PNB Bali dengan seluruh SMK di Bali terutama untuk berbicara soal program SMK dengan D2 Fastrack. Sejak SMK kelas I, kurikulumnya disusun bersama, gurunya harus melibatkan dosen dari PNB, dan dari DUDIKA. “Jadi sejak kelas I SMK, siswa sudah tahu tentang dunia kerja. Dia sudah tahu dimana kemampuannya, dimana minat dan bakatnya saat terjun ke dunia kerja nanti,” ujarnya.
Setelah tamat SMK, nanti ada program D2 Fastrack. Jadi siswa bisa tamat D2 dengan hanya 4 semester atau hanya 1,5 tahun. Sementara 1 semesternya langsung magang di dunia kerja yang telah dilink sejak awal. “Jadi normalnya, orang tamat program D2 itu dua tahun atau 4 semester. Dengan program Fastrack ini, dia hanya kuliah 1,5 tahun atau 3 semester. Setelah itu langsung kerja. Dan dunia kerjanya sudah ada,” ujarnya. Tenaga kerja yang dihasilkan juga berkualitas karena sudah dilatih sejak awal, bukan hanya teori tetapi juga prakteknya. Sebab selama satu semester mereka sudah bekerja atau magang.
Direktur PNB I Nyoman Abdi menyampaikan, kegiatan kali ini sebagai bukti kalau PNB dengan Industri sudah “Menikah”. Yang mana, terminologi sudah “menikah” ini memang untuk menerjemahkan Link and Match yang dulu diwacanakan dan sekarang ini diwujudkan dengan lebih konkret dengan launching kelas kerja sama. Pernikahan massal yang sudah dilakukan melalui kelas kerjasama yang dilakukan. Salah satunya dengan The Apurva Kempinski. “Hari ini kembali dilakukan dengan St Regis melalui dua kelas kerjasama. Yakni Prodi D4 manajemen bisnis pariwisata dan Prodi teknologi rekayasa utilitas konsentrasi teknologi properti manajemen serta dengan pihak Conrad,” katanya.
Kolaborasi ini akan terus diperkuat. PNB sebagai lembaga Vokasi, terus berkolaborasi dengan industri. Saat ini PNB sudah memiliki Link atau Network sebanyak 416 industri yang sudah diluncurkan di PNB. Tentu dengan ini nantinya PNB tidak terlalu sulit untuk mengajak berkolaborasi. Sehingga melalui launching ini, pihaknya berharap bisa lebih memperkuat lagi kerjasama yang sebelumnya sudah terjalin. “Ini akan terus diperkuat, sehingga apa yang kita lakukan, bisa diketahui oleh masyarakat. Kami juga bisa memberikan service tidak hanya untuk kelas reguler namun juga melalui kelas kerjasama. Kalau kita ingin punya SDM yang unggul untuk Indonesia maju, tentu kuncinya adalah Link and Match,” tegasnya. A04