Tarian Jai Dipentas Mahasiswa Nagekeo dan Ngada dalam FPK Kota Denpasar

Denpasar[KP]-Tarian Ja’i asal NTT dipentaskan dalam acara Forum Pembauran Kebangsaan Kota Denpasar di Lapangan Puputan Badung, Minggu malam (3/12/2023). Tarian yang sudah sangat populer mulai dari lokal, nasional dan bahkan dunia tersebut dipentaskan oleh belasan mahasiswa dan pemuda asal NTT yang tinggal di Bali. Mereka berasal dari paguyuban Ikatan Keluarga Nagekeo Bali (IKANA-Bali) dan Ikatan Keluarga Ngada Bali (IKADA-Bali). Untuk IKANA Bali diwakili oleh Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Nagekeo (IKMAPENA) Bali dan IKADA Bali diwakili oleh Perhimpunan Mahasiswa Inerie Ngada. Belasan penari asal Ngada dan Nagekeo ink mewakili Flobamora Bali untuk turut memeriahkan kegiatan pagelaran Forum Pembauran Kebangsaan. Acara ini digagas oleh Kesbangpolinmas Kota Denpasar bersama Forum Pembauran Kebangsaan (FPK)
Ketua IKANA Bali Simon Petrus Mbeu Woge didampingi Ketua IKADA Bali Herman Joseph Siu mengatakan, tarian Jai terpilih untuk dipentaskan di acara pagelaran FPK Kota Denpasar karena memang tarian ini sudah dikenal luas oleh masyarakat. Tarian Ja’i sendiri merupakan tarian khas dari Ngada. Tarian ini mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraan. “Ja’i juga merupakan salah satu tarian kolosal yang saat ini sangat populer di level nasional hingga mancanegara,” ujarnya. Saat ini asal tarian memang dari Ngada, namun hampir rakyat NTT baik yang ada di NTT maupun rakyat NTT yang ada di diaspora Indonesia menjadikan tarian ini sebagai seremonial wajib dalam berbagai acara formal. Itulah sebabnya, tarian ini bukan hanya populer di NTT tetapi sudah populer di Indonesia dan mancanegara. Selain tarian Jai, dalam acara tersebut juga dipentaskan tarian dari berbagai daerah seperti Aneka tarian Bali (Tari Jempiring, Tari Baris, Brong Ket), Barongsai & Tari Naga, Reo Ponorogo, Tarian Piring Minangkabau, Tari Gendrung Banyuwangi, Tarian Rodat Bugis, Tarian Badaya Jateng,serta Electone Gita Naraya.
Ketua Flobamora Bali Herman Umbu Bili mengapresiasi belasan mahasiswa Ngada dan Nagekeo yang telah menyumbangkan tarian Jai dalam pagelaran FPK di Kota Denpasar. “Saya atas nama pribadi dan juga sebagai Ketua Umum Flobamora Bali dan juga sebagai warga Flobamora yang berdomisili di Bali mengucapkan terimakasih kepada pihak pengelenggara yang sudah mengundang untuk menampilkan tarian khas dari daerah NTT khususnya dari Kabupaten Ngada. Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya serta memperkuat toleransi antar daerah,” ujarnya. Ia berharap para mahasiswa Ngada dan Nagekeo yang ada di Bali benar-benar menunjukkan identitas budaya secara positif, mempromosikan NTT dengan caranya masing-masing dalam forum yang berkualitas. “Untuk mahasiswa Ngada dan Nagekeo, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi karena anda telah menghadirkan budaya NTT di Bali terutama Denpasar,” ujarnya.
Ketua FPK Denpasar I Made Arka juga mengatakan hal yang sama. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa kegiatan ini menampilkan keberagaman seni budaya dari berbagai daerah di Indonesia sebagai upaya memperkuat kerukunan, toleransi serta rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Ia menegaskan jika Indonesia ini adalah negara yang beragam budayanya. Untuk itu perlu ada kerja sama dan toleransi yang kuat dalam menjaga nilai-nilai budaya yang adiluhung demi Indonesia yang maju, berintegritas dan rukun. (Sefrin Mere)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *