108 Pandita Bali Doa Bersama Sambut IMF dan World Bank
Denpasar(KP)-Beberapa hari lagi, Bali akan menjadi tempat penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank tahun 2018, yang dihadiri lebih dari 20.000 orang delegasi dari seluruh dunia. Ditunjuknya Bali, merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Pemerintah Daerah dan seluruh komponen masyarakat Bali. Semua pihak harus bertanggungjawab mensukseskan kegiatan ini, demi citra baik dan nama harum Bali khususnya, dan Indonesia umumnya. Untuk menyukseskan kegiatan IMF dan World Bank tersebut, sebanyak 108 Pandita Hindu menggelar doa bersama di depan Monumen Bajrasandi Renon Denpasar, Jumat malam (28/9). Doa bersama itu dihadiri oleh perwakilan seluruh elemen masyarakat Bali dengan jumlah total mencapai 2 ribu orang.
Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan, doa bersama digelar untuk menyambut pelaksanaan Annual Meeting IMF-WB 2018. Doa juga memohon agar acara tersebut dapat berjalan dengan lancar, aman dan damai. “Kita patut berbangga, sebagai daerah tujuan pariwisata internasional, berbagai kegiatan atau pertemuan tingkat internasional telah diselenggarakan di Bali, dan berlangsung dengan suskes. Hal ini menyebabkan kepercayaan dunia kepada Bali sebagai tempat yang aman, untuk menyelenggarakan berbagai pertemuan internasional, juga terus meningkat,” ujar Koster. Menurut Koster, kegiatan doa dan deklarasi ini bertujuan untuk menggemakan dan menggelorakan penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank tahun 2018, dari Bali ke seluruh penjuru dunia. Selain itu juga untuk membangun spirit dan partisipasi seluruh komponen masyarakat Bali dalam mensukseskan mega-meeting tahunan tersebut serta membangun dan memelihara suasana Bali yang aman, nyaman, dan damai.
Dengan penyelenggaraan mega-meeting ini di Bali, maka Bali memperoleh banyak manfaat langsung maupun tidak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, antara lain memperoleh dukungan pembangunan infrastruktur strategis seperti underpass Simpang Ngurah Rai, pengembangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pembangunan patung GWK, dan penanganan TPA Sarbagita. Selain itu juga peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, penambahan jumlah lapangan kerja, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan promosi dan citra pariwisata Bali secara gratis, yang menjangkau 189 negara di seluruh dunia.”Oleh karena itu, saya mengajak seluruh komponen masyarakat Bali, mulai dari jajaran pemerintah daerah, TNI/Polri, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, instansi swasta, kalangan pariwisata, sampai insan pers, untuk secara sadar dan aktif, bersama-sama berkomitmen, bertanggung jawab, dan mendukung terwujudnya suasana Bali yang aman, nyaman, dan damai secara sakala dan niskala, demi suksesnya penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank tahun 2018 ini. Mari kita buktikan, mari kita tunjukkan kepada dunia, bahwa Bali bisa,” jelasnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, jika banyak dampak strategis yang akan didapat oleh Indonesia khususnya bagi Bali sebagai tuan rumah. Nantinya Ekonomi Bali akan naik 0,64% selama pelaksanaan event tahunan ini. Perhelatan event ini juga akan terciptanya 32.700 lapangan kerja. “Kita harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Bali dengan keramahtamahan, kedamaian akan membawa kesan bagus saat pelaksanaan IMF-WB 2018. Beberapa contoh dampak yang diperoleh oleh Bali ialah pembangunan underpass Bundaran Ngurah Rai (Bandara), Perluasan bandara. Yang pasti akan bisa menambah kunjungan wisatawan ke Bali,” ujarnya.
Doa “Bali Menyambut Pelaksanaan Annual Meeting IMF-WB 2018” dipimpin oleh Ida Shri Bhagawan Putra Narha Nawa Wangsa Pemayun. Pada kesempatan itu juga dilaksanaan deklarasi bersama yang dibacakan oleh Ketua PHDI Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana. A08