6 Pemenang Lomba Foto Dunia Diajak Promosi Pariwisata Indonesia
Denpasar [KP]-Kementerian Pariwisata RI menyambut 6 orang pemenang Indonesia Sustainable Tourism Photo Competition (ISTPC) 2018. Mereka adalah Adi Prima dari Padang Indonesia, Lim Zeng Sheng dari Malaysia, Ahmad Iskandar Bin Abdullah dari Singapura, Anak Agung Ngurah Agung Bagus Oka Krisna dari Bali Indonesia, Seref Artagan dari Turki, Stefan Meier dari Jerman. Para pemenang lomba foto tentang pariwisata berkelanjutan yang digelar oleh Kemenpar RI ini diajak ke lokasi pariwisata yakni Desa Penglipuran Bali dan Labuanbajo NTT. Dari 6 pemenang lomba ini, hanya satu peserta yang tidak hadir yakni Lim Zeng Sheng asal Malaysia karena kesulitas proses perizinan di tempat kerjanya di Malaysia. Saat berkunjung ke Bali yakni ke Desa Penglipuran, 5 orang pemenang ini diterima langsung oleh Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Valerina Daniel bersama jajaran Kementerian Pariwisata terkait lainnya.
Menurut Valerina, para pemenang yang terpilih dari 265 peserta dari 20 negara ini setelahnya akan melanjutkan petualangan ke Labuan Bajo. Destinasi utama yang dituju di Bali adalah Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli. Desa Penglipuran adalah salah satu desa wisata yang dikenal sebagai salah satu desa terbersih nomor 3 di dunia. Selain itu, Desa Penglipuran juga menerima penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) tahun 2017 dengan peringkat terbaik dalam kategori Pelestarian Budaya. Para pemenang ISTPC 2018 yang berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Turkey dan Jerman ini nantinya akan diajak tinggal di homestay Desa Penglipuran untuk menikmati dengan langsung budaya dan tradisi Bali. “Desa Penglipuran adalah salah satu desa yang sudah berhasil menerapkan pariwisata berkelanjutan. Para pemenang ISTPC 2018 tidak hanya sekedar berkunjung, tapi juga akan dilibatkan dalam kegiatan kesenian, budaya dan pengelolaan sampah bersama masyarakat lokal,” jelas Valerina yang juga menjadi juri Indonesia Sustainable Tourism Photo Competition (ISTPC) tahun 2018.
Setelah menikmati budaya dan tradisi Bali di Desa Penglipuran, pemenang ISTPC 2018 akan berkunjung ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Pada perjalanan 3 hari tersebut, para pecinta fotografi internasional ini akan diajak tinggal di atas kapal di Labuan Bajo atau biasa disebut live on board. Tempat-tempat yang akan dikunjungi adalah Pulau Rinca, Pulau Kalong, Pulau Padar, Pink Beach, Pulau Komodo, Gili Lawa, Taka Makasar, dan Manta Point. Sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat, maka perjalanan pemenang ISTPC 2018 pun akan mengacu pada prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan, yaitu people, planet and prosperity (3P). “People itu berhubungan dengan manusianya. Pariwisata juga harus memberikan kebaikan bagi masyarakat di sekitar lokasi. Planet itu berhubungan dengan lingkungan. Pariwisata harus membuat lingkungan menjadi lebih baik. Sementara prosperity itu berhubungan kesejahteraan masyarakat. Jangan sampai pariwisata itu hanya menyenangkan turis, investor, sementara masyarakat yang ada tidak sejahtera,” ujarnya.
Dengan demikian, perjalanan pemenang ISTPC 2018 akan diprogram menjadi perjalanan yang eco-friendly, bebas plastik dan sampah. Misalnya mereka tidak menggunakan sedotan plastik dan menggunakan tumblr untuk minum sehingga mengurangi pemakaian plastik saat perjalanan.
Dalam perjalanan ini, Kemenpar juga mengundang media nasional dan internasional, serta vlogger untuk mengabadikan sekaligus mengenalkan konsep pariwisata berkelanjutan kepada masyarakat. “Kemenpar sadar kesuksesan program pariwisata berkelanjutan harus melibatkan semua unsur masyarakat. Teknologi komunikasi dan informasi digital yang semakin canggih harus bisa diberdayakan untuk mempromosikan destinasi wisata yang berkelanjutan,” tambah Valerina.
Desa Penglipuran dipilih karena dianggap telah menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan dalam people, planet dan prosperity. Sementara Labuanbajo dipilih karena sudah ditetapkan menjadi salah satu pengembangan 10 destinasi Bali baru yang sedang menuju pariwisata berkelanjutan. Dalam perjalanan di dua lokasi wisata tersebut, para pemenang foto diharapkan ikut mempromosikan Indonesia melalui foto-foto mereka ke dunia maya. Saat ini Kementerian Pariwisata sedang mengembangkan 100 destinasi digital yang instagrammable dan destinasi ecotourism yang merupakan bentuk penerapan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Pengembangan pariwisata di Indonesia saat ini dipusatkan pada arah yang berkelanjutan dengan memperhatikan lingkungan, masyarakat setempat, dan pemberdayaan ekonomi lokal. “Kalau kata Pak Menteri, prinsipnya pariwisata Indonesia harus mendukung pelestarian alam dan atraksi yang ada agar dapat mensejahterakan masyarakat di sekitarnya. Semakin Dilestarikan, Semakin Mensejahterakan!” ujarnya. A05