Bank Mantap Raih Laba Rp 456 Miliar
Denpasar{KP}-PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019 di Nusa Dua Bali, Jumat (14/2). Dalam rapat umum tersebut terdapat 3 (tiga) agenda utama sebagai aksi korporasi yaitu pembagian deviden, pergantian pengurus dan mensahkan laporan keuangan tahun 2019.
Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso menjelaskan pada paparan kinerja Bank Mantap Tahun 2019, bahwa dalam RUPST Tahun Buku 2019 memutuskan untuk membagikan deviden sebesar Rp 136,86 miliar, nominal tersebut merupakan 30 persen dari laba bersih perseroan tahun 2019 sebesar Rp 456 miliar yang meningkat 36,8 persen secara year on year (yoy). Penetapan besaran dividen tersebut telah memperhatikan kebutuhan likuiditas perseroan dalam mengembangkan bisnis Tahun 2020, serta sebagai bentuk apresiasi perseroan kepada pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan kepada Bank Mantap. “Dengan meningkatnya pembagian deviden dari tahun buku 2018 yakni Rp 100 miliar, mengindikasikan bahwa permodalan Bank Mantap sehat dengan rasio kecukupan modal bank (CAR) sebesar 21,75 persen. Meningkatnya laba bersih dan deviden tersebut ditopang pertumbuhan kredit sebesar Rp 20,31 miliar yang tumbuh 30,9 persen secara tahunan,” ujar Jos.
Selain itu, Josephus menambahkan bahwa RUPST Tahun Buku 2019 menyetujui komposisi laba bersih tahun 2019 selain untuk deviden, yaitu cadangan wajib sebesar 1,10 persen atau senilai Rp 5 miliar dan laba ditahan sebesar 68,90 persen atau senilai Rp 314 juta. “RUPST pada tahun ini mengubah susunan pengurus perseroan, adapun pergantian Dewan Komisaris yaitu Edhi Chrystanto yang menjabat Komisaris Independen berhenti secara hormat serta pada Jajaran Direksi yaitu Nurkholis Wahyudi yang ditarik penugasannya ke Bank Mandiri dan digantikan oleh Agus Sanjaya sebagai Direktur Bisnis. Bank Mantap telah memiliki sistem pengelolaan organisasi yang baik, sehingga pergantian pengurus tidak akan mempengaruhi kinerja perseroan dalam merealisasikan seluruh rencana bisnis dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” tutup Jos.
Bank Mantap merupakan bentuk sinergi untuk negeri dari 2 BUMN yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Taspen (Persero) yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali dan secara resmi berganti nama menjadi Bank Mandiri Taspen per tanggal 23 Desember 2017 seiring dengan keluarnya ijin dari Otoritas Jasa Keuangan untuk penggunaan nama baru tersebut. Sampai dengan akhir bulan Desember 2019 total Asset yang dimiliki Bank Mantap di posisi Rp 26,95 triliun atau tumbuh sekitar 28,7 persen, sedangkan posisi Dana Pihak ke-3 mencapai Rp 19,86 triliun atau tumbuh sampai dengan 30,2 persen, untuk penyaluran kredit berkisar Rp 20,31 triliun atau meningkat sampai 30,9 persen, sedangkan laba bersih yang dihasilkan sebesar 456 miliar atau tumbuh sampai dengan 36,8 persen dari periode tahun sebelumnya. Saat ini Bank Mantap mempunyai jaringan kantor sebanyak 416 jaringan yang tersebar di 34 provinsi.
Susunan pengurus perseroan antara lain
Dewan Komisaris yakni Komisaris Utama Abdul Rachman, Komisaris Agus Haryanto, Komisaris Independen
sukoriyanto Saputro dan Zudan Arif Fakrulloh. Direktur Utama Josephus K. Triprakoso dan jajaran direktur lainnya seperti Paulus E. Suyatna, Iwan Soeroto, Agus Sanjaya. A03