Bantuan Barang bagi Korban Bencana NTT Siap Dikirim

Denpasar[KP]-Kepedulian masyarakat terhadap korban bencana Nusa Tenggara Timur (NTT) yang digalang Perhimpunan Jurnalis (PENA) NTT Bali terus mengalir dari berbagai pihak. Hal tersebut terbukti dengan membludaknya donasi pakaian layak pakai yang ditampung untuk sementara di Gudang, Jalan Batanghari, Denpasar, Rabu (12/5).
Setidaknya tercatat ada tiga pickup yang mengangkut pakaian itu. Tak hanya baju dan celana, sepatu serta tas juga berhasil dikumpulkan bahkan beberapa jenis makanan.

Ketua Panitia Penggalangan Bantuan bagi korban bencana NTT Agustinus Apolo Daton mengatakan, bantuan barang berdatangan dari berbagai pihak. Saat ini barang tersebut sedang ditampung di Jl Tukad Batanghari Denpasar. Saat ini pihaknya sedang berkomunikasi dengan Kodam IX/Udayana atau pihak lainnya untuk mendistribusikan barang tersebut hingga NTT. Namun sebelum diangkut ke NTT, panitia terlebih dahulu melakukan penyortiran dan packing. Terutama sepatu dan juga tas yang disumbangkan oleh para donatur itu masih baru, sehingga sangat layak pakai sehingga saat packing harus dibagi merata.
“Kami kemas ulang sepatu dan tas terlebih dahulu. Setelah itu, kami berkoordinasi dengan saudara kita yang ada disana untuk mendata sekolah mana saja yang perlu bantuan, sehingga tepat sasaran,” ujarnya. Untuk pakaian dan barang lain yang layak pakai maka setelah packing akan langsung diangkut ke NTT. “Untuk yang layak pakai, tentu kami akan kirim langsung. Dengan demikian, maka bantuan yang disalurkan tidak sekadarnya saja,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh donatur yang telah tulus iklas memberikan bantuan. “Sekecil apa pun bantuannya, tentu ini sangat berarti bagi saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Jadi, tangan kami terbuka lebar jika ada yang ingin menyalurkan bantuan kepada saudara kita di NTT,” tandasnya. Namun dia berharap untuk ke depannya, para donatur bila ingin berkontribusi agar bisa mengisi bantuan berupa material bangunan, sebab masih banyak infrastruktur di NTT yang rusak. A01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *