Banyak Kepala Desa dan Bendesa Tak Hadir di Acara Peluncuran Program Bale Kertha Adhyaksa, Koster Sebut Bupati Klungkung tidak Kreatif

Klungkung[KP]-Gubernur Bali Wayan Koster memuji program Bale Adhyaksa berbasis kearifan lokal Bali yang diluncurkan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Ketut Sumedana, bertempat di Balai Budaya Klungkung, Kamis (22/6/2025). Kabupaten Klungkung adalah kabupaten keenam dalam peluncuran program Bale Adhyaksa. Dalam arahannya, Koster menegaskan, jika program Bale Adhyaksa berbasis kearifan lokal Bali ini sangat bagus terutama dalam konteks Bali. “Saya sebagai gubernur saja hadir disini. Karena saya menilai program ini sangat penting dalam penyelesaian berbagai kasus di tingkat desa. Ini demi Bali, baik secara sekala maupun Niskala,” ujarnya.
Koster tampak sangat kecewa dengan minimnya kehadiran para kepala desa dan para Bendesa Adat. Saking kecewanya, Koster sampai meminta para kepala desa berdiri untuk dihitung dan diabsen. Koster menyebut jika di Klungkung ada 53 desa. Namun kehadiran kepala desa tidak sampai 20 orang. “Ada 53 desa di Klungkung, namun yang hadir tidak sampai 30 orang,” tegas Koster sedikit kecewa. Hal sama juga terjadi dengan para Bendesa Adat. Koster sempat menyuruh para Bendesa adat berdiri untuk dihitung. “Ada 125 desa adat di Klungkung. Namun yang hadir tidak sampai 50 orang,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kinerja Bupati Klungkung I Made Satria yang dinilai tidak kreatif. Sebab, selain kehadiran para kepala desa dan para Bendesa Adat yang tidak maksimal, Bupati Klungkung I Made Satria harusnya mengundang juga para ketua LPD, para ketua dan anggota MDA, dan para tokoh lainnya. “Harus kreatif donk, memang yang diundang utamanya para kepala desa dan para Bendesa Adat. Bupati bisa juga mengundang yang lainnya, agar bisa memenuhi ruangan ini,” ujarnya. Koster juga menyentil Bupati Klungkung sebagai kader partai yang dipimpinnya. “Kalau tidak berhasil di Klungkung, cukup satu periode,” sentil Koster. A03