Gandeng Novo Nordisk, Kemenkes Luncurkan Chatbot dan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Diabetes

Denpasar [KP]–Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) menggandeng Novo Nordisk Indonesia dan Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia meluncurkan Chatbot dan Iklan Layanan masyarakat terhadap diabetes. Kesepakatan Kerja Sama (MoU) sudah ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi bersama dengan semua pihak terkait yakni Novo Nordisk Indonesia dan Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia di Nusa Dua Bali, Jumat sore (3/12/2021). Chatbot itu nantinya menjadi semacam iklan layanan agar masyarakat Indonesia teredukasi dengan baik tentang Diabetes mulai dari pencegahan hingga pengobatan serta konsultasi dengan dokter terdekat. Peluncuran ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Diabetes Sedunia dan 100 tahun penemuan insulin. Diabetes merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Secara global, diperkirakan terdapat 537 juta orang yang menderita diabetes. Dengan jumlah tersebut, kurang lebih 1 dari 10 orang di seluruh dunia hidup dengan diabetes. Angka ini diproyeksikan akan meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030 dan 784 juta pada tahun 2045 apabila tidak dilakukan tindakan intervensi.

Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB PERKENI), Prof. Ketut Suastika mengatakan, jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat dari 10,7 juta pada tahun 2019 menjadi 19,5 juta pada tahun 2021. Tahun ini, Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, naik dari peringkat ketujuh di tahun 2019. “Peningkatan ini sangatlah memprihatinkan,” ujarnya.

Jumlah orang dengan diabetes di Indonesia mencapai 19,5 juta. Namun, hanya 2 juta yang telah terdiagnosis dan mendapatkan pengobatan. “Pencegahan diabetes dan komplikasinya, serta diagnosis dan pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem kesehatan. Namun, masih banyak permasalahan seperti kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat, adanya stigma penyakit kronis, dan misinformasi mengenai diabetes. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap diabetes masih menjadi tantangan utama yang menyebabkan semakin tingginya jumlah orang diabetes yang tidak terdiagnosis dan dapat mengakibatkan kadar glukosa darah tidak terkontrol dan akibatnya mengakibatkan berbagai komplikasi,” tambah Prof. Suastika.

Kementerian Kesehatan RI dan Novo Nordisk Indonesia telah menandatangani perjanjian kemitraan tahun ini untuk meningkatkan dan memperkuat upaya mengembangkan layanan pengobatan diabetes yang berkelanjutan di Indonesia dan memprioritaskan diagnosis sejak dini serta pengendalian optimal melalui empat bidang yang sejalan dengan Rencana Strategis Kesehatan Nasional 2021 – 2024. Salah satu kegiatan utama dalam kemitraan ini adalah awareness program (program peningkatan kesadaran masyarakat). Untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, Novo Nordisk Indonesia bersama dengan PERKENI dan Kementerian Kesehatan RI mengembangkan aplikasi TanyaGendis, sebuah chatbot WhatsApp yang menyediakan berbagai informasi mengenai diabetes dan membantu masyarakat memahami risiko diabetes masing-masing. Gendis adalah singkatan dari ‘ceGah & kENDali DIabeteS’.

Bersamaan dengan TanyaGendis, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin juga meluncurkan iklan layanan masyarakat dalam acara Health Business Gathering 2021 di Bali. Untuk mengakses TanyaGendis, masyarakat dapat menghubungi nomor 0812 8000 5858 melalui WhatsApp. Selain itu, sejumlah iklan layanan masyarakat akan dipasang di berbagai platform digital dan tempat umum. Iklan ini mengajak masyarakat untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat guna mencegah diabetes sebelum terlambat. Chatbot dan PSA tersebut merupakan implementasi dari nota kesepahaman antar pemerintah (G2G MoU) antara Indonesia dan Denmark tentang kerja sama kesehatan.

Duta Besar Denmark untuk Indonesia, H.E. Lars Bo Larsen mengatakan, Chatbot dan iklan layanan masyarakat yang sudah diluncurkan pada merupakan sebuah tindakan nyata dari perjanjian antara Indonesia dengan Denmark. “Kami meyakini bahwa chatbot dan iklan tersebut akan terus memotivasi masyarakat untuk secara aktif mengalahkan diabetes. Ke depannya, kami akan mempercepat kerja sama di bidang kesehatan dengan Indonesia untuk meningkatkan pengelolaan kesehatan masyarakat,” jelasnya.

Saat menyerahkan program chatbot virtual ini kepada Kemenkes, Vice President & General Manager Novo Nordisk Indonesia, Anand Shetty mengatakan, bersama dengan Kemenkes dan PERKENI, pihaknya akan meningkatkan akses edukasi mengenai diabetes kepada masyarakat di seluruh Indonesia demi meningkatkan taraf hidup masyarakat, penderita diabetes, dan meningkatkan pencegahannya.
“Kami mengembangkan TanyaGendis yang merupakan sebuah chatbot virtual yang tersedia dalam WhatsApp karena kami ingin memudahkan semua masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai diabetes. Selain itu, iklan layanan masyarakat juga akan disebarluaskan melalui berbagai media sosial dan tempat umum untuk menjangkau masyarakat, termasuk generasi muda, sehingga mereka dapat menjalani gaya hidup yang lebih baik dan mencegah diabetes sejak dini,” jelasnya. Penyebaran informasi melalui berbagai platform merupakan strategi kami untuk meningkatkan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi digital. Informasi yang tersedia dalam chatbot maupun alur cerita dalam iklan layanan masyarakat ini akan mendorong gaya hidup yang lebih sehat dan mengedukasi masyarakat agar mampu menilai risiko diabetes secara mandiri. “Kami percaya bahwa chatbot dan iklan layanan masyarakat mengenai diabetes ini akan mengedukasi dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan mereka. Kampanye chatbot dan iklan layanan masyarakat ini juga menyoroti bahwa tindakan kolektif dan individu akan terus mendorong kemajuan dan terus menggerakkan kita untuk mengalahkan diabetes,” tutup Anand.

Selain peluncuran kedua hal tersebut, Novo Nordisk Indonesia, Kemenkes RI, dan Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia telah mengadakan beberapa kegiatan dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia dan 100 tahun penemuan insulin seperti pemeriksaan gula darah gratis dan kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat di Stasiun Tanah Abang dan komuter, Monas Blue Light sebagai bagian dari Blue Light Monument Challenge yang diadakan secara global setiap tahun, dan pemeriksaan kesehatan bagi karyawan dan talkshow kesehatan bagi pengunjung Pasar Tanah Abang.

Novo Nordisk adalah perusahaan perawatan kesehatan global terkemuka yang didirikan pada tahun 1923 dan berkantor pusat di Denmark. Novo Nordisk bertujuan untuk mendorong perubahan demi mengalahkan diabetes dan penyakit kronis lainnya seperti obesitas, serta kelainan darah dan endokrin yang langka. Novo Nordisk merintis terobosan ilmiah, memperluas akses ke obat-obatan kami, dan bekerja untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit. Novo Nordisk mempekerjakan sekitar 47.000 orang di 80 negara dan memasarkan produknya di sekitar 170 negara. A02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *