Jumlah Kunjungan Wisata Tahun 2018 tidak Mencapai Target

Nusa Dua [KP]-Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat ditemui di Nusa Dua Bali, Senin (12/11) mengakui jika target jumlah kunjungan wisatawan tahun 2018 tidak memenuhi target. Namun Menpar menegaskan, sekalipun tidak secara jumlah kunjungan wisatwan tidak memenuhi target, namun target perolehan devisa ternyata mampu dipenuhi atau bahkan melebihi target. “Target kunjungan untuk tahun 2018 kemungkinan besar tidak bisa terpenuhi atau tidak tercapai. Targetnya adalah 17 juta wisawatan, namun kita hanya akan memenuhi sekitar 16,5 juta. Sebenarnya saya tidak mau menjelaskan atau menjawab hal ini, tetapi saya harus berbicara yang sejujurnya,” ujarnya.

Menpar menyebut beberapa alasan mengapa target kunjungan wisatawan tahun 2018 tidak bisa dipenuhi. Alasan utamanya adalah Indonesia diguncang gempa berturut-turut naik yang ada di Lombok maupun di Palu dan Donggala. Sebelumnya, dampak Gunung Agung di tahun 2017 masih berdampak hingga tahun 2018. Beberapa negara misalnya tidak segera mencabut peringatan bagi warga negaranya untuk datang ke Bali, bahkan ada yang hingga 6 bulan ke depan, sehingga sampai dengan tahun 2018 tetap berdampak pada jumlah kunjungan. Kerugian karena bencana Gunung Agung dan gempa diperkiran 100 ribu orang perbulan. Bila dampaknya hingga 6 bulan maka kerugian bisa dihitung minimal 600 ribu orang. Namun rata-rata sebenarnya 5 bulan berdampak di tahun 2018 dan 1 bulannya lagi akan berdampak di tahun 2019. “Jadi dari target 17 juta wisatawan, kemungkinan besar kita hanya mencapainya 16,5 juta,” ujarnya. Untuk masalah Gunung Agung, kerugian secara nasional tahun lalu lalu juga sama. Sampai September 2017, semua stakeholder sudah persaya diri sudah mencapai 15 juta kunjungan wisatawan. Ternyata semuanya meleset. Kerugian akibat Gunung Agung secara nasional mencapai 1 juta orang yang batal datang ke Indonesia, atau sekitar 1 miliar dolar. “Saat itu kurang lebih 3 bulan, di Bali terutama sudah angkat bendera putih. Menyerah. Itu yang terjadi. Saat itu saya ingat betul, tanggal 22 Desember 2017, saya bersama Presiden menyatakan hal itu,” ujarnya. Menurutnya, nanti Januari 2018 ada recovery dari dampak Gunung Agung mencapai 70 persen, Februari 2018 mencapai 90 persen, Maret 2018 95 persen dan baru April 2018 bisa mencapai 100 persen recoverynya.

Menpar mengingatkan, sekalipun target jumlah kunjungan tidak terpenuhi namun target perolehan devisa masih terpenuhi. Ia juga mengingatkan bahwa jangan sampai pariwisata Indonesia terdikotomi antara kualitas dan kuantitas. Keduanya harus diterima semua, sebab ada banyak negara yang melakukan hal yang sama. “Target kunjungan wisata di Indonesia sudah saya kunci. Pertama, dari sisi jumlah dan kedua dari sisi devisa. Jadi harus paham betul bahwa tujuan akhir adalah devisa,” ujarnya. Tahun ini walau target kunjungan tidak tercapai atau hanya 16,5 juta, namun devisa kita tetap tercapai, karena banyak uang yang dibelanjakan untuk setiap orang yang tidak di Indonesia. Perhitungannya, satu orang wisatawan akan dihargai 1100 dolar. Jadi bila angka kunjungan 16,5 juta maka devisa mencapai 17 miliar dolar lebih. “Jadi secara devisa, Indonesia tetap memenuhi target,” ujarnya. Dikotomi itu tidak perlu terjadi karena Indonesia khususnya Bali bukan satu-satunya destinasi terbaik di dunia. Memang ada yang hanya menerima lama tinggal 14 hari, tetapi jangan sampai yang hanya 2 sampai 4 hari juga diambil. Indonesia juga mengalami pertumbuhan pariwisata mencapai 22 persen. Sementara dunia hanya 7 persen. Jadi jangan terlalu pesimis. A05

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *