Koster Minta PNS yang Lelet Sebaiknya Mundur
Denpasar [KP]-Hari pertama masuk kerja di Kantor Gubernur Bali diwarnai oleh aksi marah Gubernur Bali I Wayan Koster. Bahkan Koster menyebut jika banyak PNS di lingkungan Pemprov Bali yang sontoloyo. Koster mengaku sampai saat ini banyak PNS yang masih lelet dalam bekerja. “Saya greget sekali lihat PNS di Pemprov Bali ini bekerja. Lelet sekali,” ujar Koster sambil mengertakan giginya dan dengan wajah yang geram, di Kantor Gubernur Bali, Senin (10/6). Ia mengaku, banyak PNS di lingkungan Pemprov Bali yang bekerja tidak cepat, tepat, dan efisien. Selain itu, banyak PNS yang belum masuk dalam visi dan misi pembangunan yang ada yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pembangunan Semesta Berencana menuju Era Baru Bali. Ada banyak tugas dan kewajiban yang tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Koster menyebut salah satunya adalah soal kenaikan pangkat para guru. “Misalnya, guru-guru yang seharusnya naik pangkat malah hampir setahun terkatung-katung tidak naik pangkat. Kasihan sekali para guru ini. Sekarang ini dibuatkan Posko pengaduan. Ternyata ada ribuan guru yang mengadukan nasibnya karena belum naik pangkat dan dalam waktu singkat akhirnya bisa terurus dengan baik dan semuanya naik pangkat,” ujarnya. Koster menyebut ini baru salah satu persoalan yang ada. Sementara masih banyak pekerjaan PNS yang seharusnya sudah diselesaikan ternyata tidak bisa diselesaikan.
Koster sudah mengeluarkan warning secara keras, terutama mulai dari eselon 2 dan 3 atau PNS yang menjabat sebagai kepala dinas, kepala badan, kepala biro, kepala bagian di masing-masing instansi terkait. “Saya sudah mengeluarkan warning. Kalau tidak sanggup mengeksekusi dengan cepata apa yang menjadi program pemerintah, saya minta mundur dari kepala dinas. Dan kalau bisa mundur saja dari PNS. Kalau tidak sanggup bekerja mundur saja. Percuma negara bayar anda semua,” ujarnya.Menurut Koster, ia baru melantik eselon 2, belum dua bulan. Eselon 3 dan 4 akan dilantik dengan cepat. Setelah dilantik, maka di saat ini sama evaluasi akan langsung dijalankan. Dalam kurun waktu 6 bulan apabila tidak menunjukkan kinerja yang baik dan tidak mau berubah. “Kalau dalam waktu 6 bulan tidak beres kita cut saja. Ganti dengan yang lain,” ujarnya. A01