Desember 3, 2024

Koster Tegaskan Tidak ada Gaji bagi Pegawai Perusda

0

Denpasar [KP]-Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) melantik dan mengambil sumpah Direksi dan Dewan Pengawas Perusahaan Daerah (Perusda) Bali, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Sabtu (12/1). Direksi Perusda yang dilantik antara lain IB Kesawa Naryana sebagai Dewan Pengawas Perusda dan anggota Gembong Triadjaja. Direktur utama Perusda Suryawan Dwimilyanto, Direktur Operasional Agung Dwi Astika serta Direktur Keuangan IB Gede Purnamabawa.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster menekankan pentingnya keberadaan Perusda dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) dimana Perusda beberapa tahun belakangan ini cenderung stagnan. Untuk itu kedepannya, jajaran direksi dan Dewan Pengawas Perusda  Bali harus mampu melihat, mengkaji dan mengembangkan potensi dan sumber pendapatan daerah. ” Perusda memilki potensi besar dan memegang peran penting dalam pendapatan daerah. Untuk itu seusai dilantik, saya minta langsung bekerja, buat  pemetaan, susun rencana  serta target yang jelas dan realistis, ” imbuhnya. Ia meminta Perusda agar mencari sumber sumber pendapatan secara profesional dan sesuai dengan peraturan yang ada. Sinergitas  Perusda dengan pemangku kepentingan  dan pihak lainnya juga diharapkan  terus dijalin dan ditingkatkan. “Mari kita semua kembali menata diri dan menjalankan fungsi dengan sebaik baiknya. Bekerja secara profesional, bersungguh sungguh  dan berdedikasi untuk Bali, ” tuturnya.

Koster juga meminta agar jajaran Perusda tidak bergantung atau malahan menggerogoti APBD Bali tetapi sebaliknya harus memberikan kontribusi bagi PAD Bali. APBD Bali yang ada sekarang terbilang sangat kecil. Untuk itu kehadiran Perusda (Perusahaan Daerah) dinilai sangat penting untuk meningkatkan anggaran daerah (PAD). Selama ini diakui Koster kehadiran Perusda belum maksimal bisa mendukung PAD (Pendapatan Asli Daerah). “Jajaran Perusda harus kerja keras, jujur dan profesional. Jangan minta gaji lagi dari APBD Bali. Cari uang sendiri, cari untung sendiri. Dari situlah bayar gaji sendiri secara proporsional, transpara. Jangan korupsi. Kalau mau gaji besar, cari untung yang besar. Tapi semua harus dilakukan secara profesional dan benar. Jadi bagaimana dari yang tidak ada jadi ada. Jangan dikasih modal malah habis,” tegas Koster.

Koster merinci dari capaian PAD tahun 2018 sebesar Rp3,4 triliun (103 persen), sebagian besar yakni Rp2,8 triliun disumbangkan dari PKB dan BBNKB. Jadi sektor yang lain hanya memberi pemasukan Rp600 miliar. “Ini sangat kecil, padahal potensinya besar. Jadi Perusda nanti kita kasih tugas agar bisa berkontribusi lebih besar,” ujar Koster seraya menyentil keberadaan salah satu bisnis tanaman karet di Jembrana yang dikelola Perusda yang dinilai kurang tepat. Perusda harus bisa mencari pendapatan untuk meningkatkan pendapat daerah. “Jangan justru Perusda membebani. Kalau gerogoti APBD harus ‘out’, kalau gak sanggup lebih baik mundur saja,” tegas Koster.

Adapun Dewan Pengawas Periode 2019-2023 yang dilantik sebagai Ketua Dr. Ing. Ida Bagus Kesawa Narayana dengan anggota Gembong Primadjaja. Sedangkan Direksi Perusahaan Daerah Provinsi Bali Periode 2019-2024, sebagai Direktur Utama Suryawan Dwimulyanto, Direktur Operasional Agung Dwi Astika dan Direktur Keuangan Ida Bagus Gede Purnamabawa. A03

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *