KPUD Bali Sosialisasi Secara Masif soal Pemilu
Denpasar [KP]-KPUD Bali terus melakukan inovasi untuk mengejar target partisipasi pemilih menjadi 80 persen di seluruh Bali. Ketua KPUD Bali I Dewa Gede Agung Lidartawan mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan agar target partisipasi bisa terpenuhi. “Kami sudah menetapkan target 80 persen partisipasi pemilih di Bali. Maka kami sekarang melakukan berbagai upaya untuk mengejar target tersebut. Ada berbagai cara yang harus ditempuh agar target tersebut bisa terpenuhi, karena kami ingin melindungi hak pemilih, melindungi hak masyarakat untuk ikut dalam Pemilu dan jangan sampai masyarakat kehilangan hak suaranya,” ujarnya di Denpasar, Rabu (13/2).
Menurutnya, ada beberapa cara yang sudah diplenokan untuk melakukan sosialisasi yang tidak lazim. Pertama, pada hari Valentine nanti yang jatuh pada 14 Februari, seluruh relawan demokrasi (Relasi) yang berjumlah 55 orang tiap kabupaten dan kota akan turun ke jalan di beberapa titik strategis. Lokasinya bisa ditentukan di masing-masing kabupaten dan kota. Untuk Kota Denpasar akan digelar di depan Monumen Bajrasandi Renon Denpasar. Para anggota Relasi ini akan membagi-bagikan bunga masar, permen dan pamflet yang menjelaskan tentang pentingnya hak suara, hak pilih dan informasi tentang hari pencoblosan tanggal 17 April 2019 di masing-masing TPS, desa dan keluarahan. “Bunga mawar itu hari kasih sayang, permen itu tanda keakraban, keluargann, lalu ada selebaran atau brosur atau pamflet tentang Pemilu. Jumlahnya hampir 500 orang turun serentak di seluruh Bali. Mereka adalah anggota relawan demokrasi yang dibentuk KPUD Bali dari berbagai kampus di Bali,” ujarnya.
Kedua, KPUD Bali juga dalam minggu ini akan berkoordinasi dengan mall, bandara, pasar tradisional, pelabuhan, terminal dan sejenis. Setiap hari akan diminta untuk mengumumkan soal kepemiluan. “Surat resmi akan dikeluarkan dalam minggu ini. Nanti akan ada semacam kesepakatan bersama dengan pihak terkait bahwa mereka harus mengumumkan informasi tentang Pemilu minimal perhari 10 kali melalui sentral informasi atau pengeras suara. Isi pengumuman bisa berupa ajakan untuk mencoblos di hari H, apakah sudah terdaftar di TPS asal dan sejenisnya. Yang penting informasi itu diingatkan kepada pengunjung,” ujarnya. Tujuannya, agar warga atau pengunjung diingatkan bahwa ada Pemilu serentak di tanggal 17 April dan jangan lupa menyalurkan suaranya. Caranya akan berdampak sangat luas, karena bukan saya warga Bali yang diingatkan melainkan seluruh Indonesia karena di Bandara, Pelabuhan, Terminal, bisa saja yang menggunakannya bukan orang Bali, tetapi seluruh warga dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketiga, KPUD Bali akan membangun atau mendirikan apa yang disebut dengan pohon harapan. Pohon harapan ini akan ditempatkan di beberapa titik strategis seperti di mall dan sejenisnya. Semua orang bisa menulis harapannya, kritiknya, sumbangsih pemikirannya atau pun tentang kesan dan pesan baik itu mengenai KPU dan kinerjanya, berbagai regulasi kepemiluan, dan sebagainya. Dua atau tiga hari sekali akan diambil oleh relawan dari Relasi, dikumpulkan, direkap. “Hasilnya akan kami siarkan secara langsung dalam dialog interaktif di TVRI Bali. Ini bisa soal kinerja, kritik, saran, usulan, ide-ide inovasi dan seterusnya. Kita akan transparan,” ujarnya.
Ini semua adalah bentuk sosialisasi dalam rangka menaikan partisipasi publik di Bali dalam Pemilu. Selain beberapa cara di atas, KPUD juga sudah melakukan sosialisasi melalui berbagai media. Bahkan, KPUD Bali mengambil kebijakan agar kuota iklan sosialisasi maupu iklan kampanye yang sebenarnya ditenderkan, namun dibagikan kepada semua media secara merata karena masing-masing media memiliki segmen berbeda-beda. “Kalau ditenderkan maka akan dimenangkan satu media saja, sementara segmentasi berbeda tidak media berbeda,” ujarnya. A03