Januari 18, 2025

Siswa Muslim dan Katolik SMAN I Mauponggo Gelar Kemah Rohani Bersama

0

Mauponggo[KP]-Ratusan siswa-siswi muslim dan Katolik di SMAN I Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT menggelar kemah rohani bersama. Peristiwa ini sebagai wujud toleransi tingkat tinggi yang dilakukan pihak sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, atau golongan. Humas SMAN I Mauponggo Lodofikus Raga Muja saat dikonfirmasi, Sabtu pagi (14/12/2024) membenarkan kemah rohani bersama siswa muslim dan Katolik di SMAN I Mauponggo. “Kemah rohani ini digelar dalam rangka membentuk karakter rohani, moral dan iman siswa di SMAN I Mauponggo. Siswa muslim dipimpin oleh seorang seorang Ustadz ternama dan siswa katolik dipimpin oleh seorang pastor senior yang berpengalaman di bidang spiritual dan dan keimanan,” ujarnya.

Ketua Panitia Kemah Rohani SMAN I Mauponggo, Yohanes Paulus Taa Paja mengatakan, acara ini digelar dalam rangka meningkatkan kualitas hidup spiritualitas serta membangun karakter siswa, baik yang muslim maupun yang katolik, yang dipimpin langsung oleh pastor dan ustadz. SMAN 1 Mauponggo melaksanakan Kemah Rohani selama tiga hari mulai tanggal 13-15 Desember 2024, yang di laksanakan di Maukeli. “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran rohani, keimanan siswa dan membangun karakter moral siswa yang baik, serta mengembangkan kesadaran sosial dan kebersamaan sebagai pengalaman spiritual yang bermakna kepada siswa,” ujarnya.

Kepala sekolah SMAN 1 Mauponggo, Ferdinandus Laki Nuwa juga membenarkan hal tersebut. Laki Nuwa mengatakan bahwa kemah rohani ini hendaknya menjadi momentum yang indah untuk mendapatkan siraman rohani, demi merefleksikan diri atas siraman jasmani yang sudah didapatkan selama satu semester bersama bapak dan ibu guru di sekolah.
“Sebagai kepala sekolah saya sungguh ingin kegiatan ini dapat membentuk karakter siswa menjadi lebih baik, jujur, disiplin, tanggung jawab, dan saling
menghormati,” ujarnya.

Lalu dimana unsur toleransinya yang sangat kental. Menurutnya, sekolah yang dipimpinnya benar-benar atensi perkembangan mental, spiritual, dan iman siswanya baik yang muslim maupun yang katolik. Kegiatan Kemah Rohani SMAN 1 Muponggo kali ini memang sungguh berbeda, dikemas secara menarik rekreatif dan kolaboratif, karena melibatkan semua siswa kelas X dan kelas XI baik yang beragama katolik maupun yang beragama islam. Untuk siswa katolik kegiatan dilaksanakan di Aula paroki Maukeli dan untuk siswa muslim di Masjid Nurul Iman Maukeli.

“Saat suara lonceng gereja dan azan bergema bersama, menciptakan harmony yang indah, menggerakkan siswa katolik dan siswa muslim, untuk menuju ke gereja dan mesjid yang memang letaknya sangat berdekatan, mengajarkan nilai toleransi yang begitu tinggi. Ada rasa solidaritas dan toleransi yang sangat tinggi terjaga apik, saling menjaga dan melindungi, saling mengingatkan akan kebaikan bersama. Kami pastikan sangat jarang sekolah di Indonesia melakukan hal ini,” ujarnya.

Kemah Rohani diikuti 229 siswa. Siswa Katolik dipimpin lngsung oleh Pater Firmus Jo, SVD, Pemimpin Rumah Ret-Ret SVD dari Boanio, dengan materi kegiatan yakni Pengenalan Diri, meditasi tematik, ibadat, pengakuanan dosa, outbound, dan Perayaan Ekaristi. Dalam sapaan awal Pater Firmus memberikan apresiasinya untuk SMAN 1 Mauponggo, sebagai sekolah negeri yang sudah menggelar kegiatan yang sungguh bermakna untuk pengembangan karakter siswa. Diharapan agar kegiatan ini terus dilakukan secara kontinu dan berkelanjutan.

Sedangkan Kemah Rohani Islam dipimpin oleh Ustad Drs. H. Natzir Muhammad, Askari Syamsudin dan Muhamad Fauzan Natzir. Materi yg disampaikan dalam kegiatan rohani islam meliputi materi Aqidah, Ibadah, Akhlak, thaharah dan keutamaan menuntut ilmu serta melaksanakan renungan malam, dengan harapan materi yang disampaikan peserta didik dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Koordinator Kemah Rohani Islam Muhammad Saiful melaporkan bahwa
kegiatan ini melibatkan 77 siswa muslim dan mendapat sambutan antusias yang luar biasa dari siswa. Hal ini terlihat dari partisipasi dan semangat yang begitu tinggi dari para peserta dalam mendengarkan materi. A01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *