Varian Delta Disinyalir Jadi Penyebab Naiknya Kasus Positif di Bali
Denpasar[KP]-Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menjelaskan, varian Delta disinyalir kuat menjadi penyebab meningkatnya kasus positif di Bali. “Memasuki awal Agustus, bersamaan dengan perpanjangan PPkM, kasus di Bali tetap tinggi. Awal Agustus 2021 kasus positif tidak menurun, tetapi malah meningkat tajam antara 200 sampai 500 kasus positif,” ujarnya di Denpasar, Kamis (5/8/2021). Ia mengatakan, dari total kasus positf tersebut, sebagian besarnya berasal dari varian Delta yang dikenal sangat cepat penularannya. Hal ini cukup beralasan karena kasus di Bali tetap meningkat dan justeru terjadi di masa PPKM.
Untuk Kamis (5/8/2021), total kasus positif di Bali mencapai 1470 orang. Sehingga secara kumulatif, jumlah kasus positif di Bali mencapai 82.749 orang. Jumlah ini terdiri dari 82.467 WNI dan 282 orang adalah WNA. Sementara kasus sembuh perhari ini sebanyak 1.236 orang sehingga total kumulatif jumlah pasien sembuh sebanyak 66.615 orang. Jumlah ini terdiri dari 66.344 WNI dan 271 WNA. Jumlah kasus meninggal hari ini juga cukup tinggi yakni sebanyak 25 orang, sehingga secara kumulatif menjadi 2.331 orang. Jumlah ini terdiri dari 2.325 WNI dan 6 WNA. Jumlah pasien yang sedang dalam perawatan sebanyak 13.803 orang, yang terdiri dari WNI sebanyak 13.798 orang dan WNA 5.
Akibat lonjakan kasus positif tersebut, rumah sakit rujukan milik pemerintah seperti RSUD Wangaya Denpasar, dan Rumah Sakit Bali Mandara milik Pemprov Bali harus menyulap ruang IGD menjadi ruang isolasi pasien Covid19. Seluruh rumah sakit rujukan di Bali diketahui sudah menambah kapasitas tempat tidur antara 30-40 persen. Hal ini diakui Wakil Direktur Administrasi dan Umum RSUD Wangaya Denpasar I Gusti Agung Putra Dhyana. “Dengan kasus yang sangat tinggi ini, kita sudah menyiapkan penambahan bed lagi 50 dari 83 yang sudah kita siapkan. Seandainya nanti ada lagi penambahan misalnya sampai 100 % dari jumlah yang kita siapkan 50 bed itu, kemungkinan kita akan buka lagi penambahan bed sekitar lagi 30. Kita buka di Ruang Kasuari itu,” ujarnya.
Varian delta jadi indikator utama di Bali karena memang merupakan karakteristik yang cepat. Hal ini diketahui sejak awal Mei lalu yang sudah terdeteksi ada 3 orang yang tertular melalui varian Delta.”Melihat trend kasusnya sangat meningkat itu sudah sangat banyak varian delta, karena memang karateristik varian delta ini kasus covid meningkat memang fatality rate-nya sangat tinggi.
Klaster yang kita amati saat ini adalah klaster keluarga. Jadi kalau satu orang sudah terinfeksi virus kemudian dia pulang, kemudian dia tidak mematuhi protokol di rumah, biasanya tidak pakai masker, itu akan bisa menyebabkan penularan yang cepat,” ujar Suarjaya. A03