Antasari: Saya Takut Kehilangan Jokowi untuk Indonesia

Denpasar [KP]-Relawan Garda Jokowi DPD Bali resmi dilantik dan dideklarasikan Senin malam (26/11) di Kuta Bali. Pelantikan dan deklarasi dipimpin oleh Ketua Umum Garda Jokowi yang juga adalah mantan Ketua KPK Antasari Ashar, dihadiri oleh beberapa tokoh, akademisi, aktifis, pelajar mahasiswa dan para profesional lainnya. Dalam arahannya, Antasari menegaskan, tugas utama relawan Garda Jokowi ada dua. Pertama, dalam jangan pendek, seluruh relawan Garda Jokowi diminta untuk memenangkan Jokowi tetapi dilakukan dengan cara yang sopan, santun, berbudaya, bermartabat, anti hoax dan seterusnya. “Semua relawan Jokowi perlu bekerja untuk memenangkan Jokowi. Karena Indonesia akan kehilangan putra terbaiknya, yang sangat pro terhadap keadilan, anti korupsi dan telah membangun banyak infrastruktur. Jangan sampai Indonesia kehilangan Jokowi,” ujarnya. Antasari mengaku, ada banyak orang bertanya, kenapa dirinya menjadi relawan. “Banyak yang bertanya, kenapa mantan Ketua KPK memilih menjadi relawan. Ini namanya terjun bebas. Kenapa memilih mendukung Jokowi. Kenapa saya mendukung Pak Jokowi, karena saya tidak mau kehilangan orang baik, baik pribadinya, baik sikapnya dan Pak Jokowi pemimpin yang bisa mengayomi masyarakat. Beliau juga berbuat banyak untuk bangsa ini, ada pembangunan infrastruktur dan lain-lain,” ucapnya

Bagaimana cara memenangkan Jokowi? Seluruh relawan Garda Jokowi harus turun, mulai dari keluarga sendiri, mulai dari lingkungan sekitar, mulai dari kelompok-kelompok sosial. Berikanlan informasi yang tepat, sesuai fakta dan data. Lawan informasi yang hoax, yang tidak benar, yang mengancam konflik dan perpecahan. “Saya beri beberapa contoh. Bagaimana orang menghubungkan pidato DN Aidit, salah satu tokoh PKI dengan Jokowi. Tidak ada hubungan sama sekali. Jokowi baru lahir tahun 1961. Lalu apa hubungannya dengan PKI. Kasus lain adalah Jokowi keturunan Cina. Semua orang tahu asal usulnya. Bagaimana informasi ini bisa berkembang. Tugas kitalah untuk melawan semua itu. Sampaikan informasi yang benar, ekonomi stabil, harga relatif terjangkau, banyak infrastruktus dibangun dimana-mana. Infrastruktur itu bukan hanya dibangun di Jawa, tetapi di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Kedua, dalam kerja jangan panjang, Garda Jokowi akan diubah menjadi Garda Antikorupsi. Tugasnya lebih untuk mencegah. Setelah Pilpres nanti, Garda Jokowi akan berubah menjadi Garda Antikorupsi. Tugas utamanya untuk mencegah, karena kalau penindakan sudah ada lembaga penegakan hukum. Relawan Garda Antikorupsi ini nantinya sama sistem kerjanya. Mereka melakukan sosialisasi, memberikan edukasi, menggandeng tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, pelajar mahasiswa. “Sosialisasikan bahwa korupsi itu mengambik hak orang lain dengan sengaja. Dan itu dosa besar. Ini harus dibicarakan terus menerus, dari pemimpin agama, guru, dosen dan sebagainya,” ujarnya.

Terkait dengan informasi yang hoax di Medsos, Antasari menghimbau para relawan agar bijak menggunakan media sosial karena banyak menghina Capres Joko Widodo.

“Apabila ada kalimat di media sosial yang menghina Jokowi maka biarkan saja, jangan terpancing untuk membalas karena dia tidak tahu siapa Jokowi. Jokowi sosok yang peduli keadilan, saya sendiri mengalaminya karena itu setelah saya keluar penjara meskipun hanya 5 persen tapi saya mau berbuat untuk bangsa ini,” ujarnya. A03

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *