Bursa Inovasi Desa Pertama Diluncurkan di Desa Kutuh Bali

Denpasar (KP)-Bursa Inovasi Desa Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) terpilih di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali, Selasa (16/10). “Hari ini penyelenggaran Bursa Inovasi Desa (BID) sebagai salah satu komponen program dari Program Inovasi Desa itu sendiri bisa terlaksana di Desa Kutuh. Terpilihnya Desa Kutuh sebagai lokasi BID, karena Desa Kutuh sudah banyak melakukan kegiatan yang sangat inovatif dan menginspirasi desa-desa lainnya di Indonesia,” ujar Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian PDTT M Facri saat meluncurkan BID di Desa Kutuh, Selasa (16/10). Menurutnya, secara filosofis, BID ini adalah forum berbagi ilmu dan pengalaman bagi desa lainnya, agar bisa mereplikasi apa saja yang baik dari Desa Kutuh ini. Diharapkan dengan BID ini dapat meningkat APBD dengan pesat sesuai dengan bidang usaha dalam BID tersebut.
Facri juga mengatakan, lokus pengembangan BID ada di 434 kabupaten, meliputi 6453 kecamatan. “Kita menjangkau hampir seluruh wilayah desa yang menerima dana desa,” ujarnya. Di setiap kabupaten akan ada BID di desa yang ada inovasinya. Ketika ada inovasi, maka desa yang bersangkutan akan diberikan insentif sebanyak Rp 1,5 miliar. Saat peluncuran BID Desa Kutuh, turut diajak juga para delegasi IMF-World Bank dari 15 negara yang ingin belajar tentan inovasi desa. Para delegasi akan diajak bagaimana proses inovasi yang dibangun dengan berbagai bidang usaha agar desa yang bersangkutan semakin besar pendapatannya, menaikan kesejahteraan kepada masyarakat. Para delegasi itu bisa saja mereka belajar dari Indonesia dan sebaliknya.
Kepala Desa Kutuh Wayan Purja mengatakan BID ini memang baru pertama kalinya diluncurkan di Desa Kutuh. Peluncuran ini bisa menjadi tantangan dan juga peluang bagi Desa Kutuh. “Ini baru pertama kalinya BID. Ini kemajuan yang menjadi tantangan sekaligu peluang. Ini suatu tantangan bahwa kami harus selalu berinovasi. Hal yang dinilai sulit, tetapi bila dikerjakan secara bersama-sama maka akan mudah,” ujarnya. Purja juga mengapresiasi dengan kedatangan para delegasi IMF-World Bank dimana ia merasa desanya bisa menjadi contoh bagi dunia lainnya yang ingin belajar dari Desa Kutuh.A05