Desa Wisata Digital SMSI Bali akan Didukung Kemenparekraf
Denpasar[KP]-Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mendukung salah satu program unggulan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali, dalam meningkatkan kualitas layanan pariwisata di Bali, khususnya Desa Wisata. Nama Program unggulan SMSI Bali tersebut adalah ‘Desa Wisata Digital’ yang telah dibahas dan disepakati saat Rakerda SMSI Bali 26 Juli 2021 lalu. Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu mengatakan, menyambut positif gagasan SMSI Bali yang telah dituangkan dalam program Desa Wisata Digital. “Program yang sangat bagus. Harus dirintis mulai dari sekarang. Silahkan nanti disampaikan ke Kementerian, akan kami bantu fasilitasi agar mudah dikomunikasikan kepada mas Menteri,’ ujar Vinsen dalam pertemuan singkat dengan ketua SMSI Bali, Emanuel Dewata Oja di Denpasar Senin (23/8/2021).
Dijelaskan, saat ini Kemenparekraf memang terus menggenjot desa-desa wisata di seluruh Indonesia, sehingga menjadi obyek wisata unggulan terutama pada saat pasca pandemi Covid-19. Untuk itu, di tengah pandemi yang belum juga usai, Kemenparekraf menggencarkan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability), agar kedua sektor tersebut dapat bangkit dan bertahan. CHSE adalah proses pemberian sertifikat kepada Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua SMSI Bali Emanuel Dewata Oja menyampaikan gambaran umum program SMSI yang dinamai ‘Desa Wisata Digital’. Dikatakan, SMSI Bali berencana akan mengambil 4 Desa Wisata di Bali, yang telah memperoleh Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 beberapa waktu lalu. Keempat Desa Wisata tersebut adalah Desa Wisata Carangsari Kabupaten Badung, Desa Wisata Jatiluwih Kabupaten Tabanan, Desa Wisata Tenganan Pagringsingan Kabupaten Karangasem, dan Desa Wisata Ekasari Kabupaten Jembrana. ‘Saat ini SMSI Bali masih berupaya mengajak beberapa institusi Pemerintahan maupun swasta untuk digandeng dalam program Desa Wisata Digital. Jika tidak ada halangan, program tersebut diluncurkan awal November 2021. Tetapi bisa juga lebih cepat bila segala sesuatunya selesai lebih cepat,’ ujar pria yang disapa Edo ini.
Dijelaskan, gambaran pelaksanaan program tersebut antara lain pembentukan kelompok kerja media, baik media mainstream maupun media sosial yang direkruit dari beberapa orang anggota sekha Truna Truni desa yang bersangkutan. Mereka akan diberikan literasi digital dan pelatihan jurnalistik oleh SMSI Bali. Ouputnya nanti kelompok kerja media tersebut mempromosikan atraksi wisata di desa wisata masing-masing dan dipublikasi oleh seluruh media online anggota SMSI Bali. “Kira-kira seperti itu gambarannya, walaupun masih banyak hal teknis lain yang terkait. Ini lagi berkonsentrasi menggalang kerjasama dengan beberapa pihak,” pungkas Edo. A04