Maret 23, 2025

Lecehkan Orang Sunda, Kang Emil Sebut Arteria Dahlan Rasis

0

Denpasar[KP]-Ketua Dewan Penasihat Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Ridwan Kamil menyesalkan pernyataan politisi PDIP Arteria Dahlan terkait pernyataan yang melecehkan orang Sunda. Sambil menitikkan air mata, Ridwan Kamil mengatakan, tidak pantas orang yang terhormat, wakil rakyat, seperti Arteria Dahlan mengatakan hal yang menimbulkan kegaduhan publik sekaligus rasis. Tidak pantas Arteria Dahla menganggap bahasa Sunda sebagai sesuatu yang mengganggu bila dibicarakan dalam rapat formal. Seharusnya, harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan. Tetapi ada yang melihat perbedaan itu sebagai sebuah ancaman dan gangguan, sumberi kebencian. Inilah yang terjadi dengan Arteria Dahlan. “Seharusnya mayoritas kita harus melihat perbedaan sebagai rahmat dan kekayaan. Saya menyesalkan pernyataan Arteria Dahlan, terkait bahasa Sunda yang sudah ada sejak ratusan tahun silam dan menjadi kekayaan di Nusantara ini. Hanya soal bahasa Sunda digunakan dalam sebuah rapat, lalu ini menjadi masalah besar. Ekspresi rasisnya tidak bisa dihindari. Kalau tidak nyaman, tinggal disampaikan dengan baik-baik. Tetapi kalau sampai meminta agar pejabat yang bersangkutan diberhentikan ini sudah tidak elok, berlebihan, tidak ada dasar bukumnya dan menyinggung warga Sunda yang ada di Nusantara ini,” ujarnya di Kuta Bali, Selasa (18/1/2022).
Menurut Kang Emil, pemakaian bahasa Sunda sudah sangat biasa. Dalam setiap rapat itu sudah biasa dilakukan. Kata pembukaan bisa digunakan dalam berbagai bahasa. “Saya amati, ini menyinggung perasaan orang Sunda dimana saja. Saya meminta agar Arteria Dahlan meminta maaf secara terbuka. Sebab kalau tidak maka eskalasi sosial akan meningkat. Orang Sunda itu pemaaf. Jadi saya minta Arteria Dahlan minta maaf saja,” ujarnya. Kang Emil sudah mengecek kasus ini. Kasus ini belum bisa dibuktikan bahwa dalam rapat itu sepenuhnya menggunakan bahasa Sunda. Yang terjadi adalah saat salam pembukaan, salam penutup, atau celetuk-celetuk ringan di tengah rapat. “Saya cek kemana-mana, tidak ada penggunaan bahasa Sunda seutuhnya. Itu sudah biasa. Inilah kekayaan. Kalau ada yang rasis itu harus diingat baik-baik. Sekali lagi, Saya amati ini menyinggung banyak pihak warga Sunda dimana-mana.  Jadi saya menghimbau sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini. Orang Sunda itu pemaaf. Saya berharap itu dilakukan,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, politisi PDI-P Arteria Dahlan meminta agar Jaksa Agung memecat atau mengganti Kejati Jawa Barat karena menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat resmi. Permintaan Arteria Dahlan ini dinilai terlalu berlebihan karena tidak ada dasar hukum yang jelas soal pergantian karena menggunakan bahasa Sunda.Arteria Dahlan yang meminta Jaksa Agung mengganti Kajati gegara berbicara bahasa Sunda saat rapat. Ini memicu amarah orang Sunda. Bahkan perkataan Arteria dianggap terlalu berlebihan dan arogan. Penggunaan bahasa daerah dalam rapat pun bukan sesuatu yang harus dipermasalahkan. Sebab, bahasa adalah identitas suatu bangsa termasuk etnik. Identitas suatu bangsa atau etnik berkaitan dengan harga diri, jatidiri, peradaban, kehormatan dan kebanggaan suatu bangsa atau etnik tertentu. Penggunaan bahasa dalam berbagai ruang sejatinya tidak perlu dipermasalahkan. A01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *