Mei 15, 2025

Turis Ogah ke Pantai Kuta, Abrasi Jadi Penyebab Pantai Kuta Kumuh dan Bakal Ditinggalkan

0

Kuta[KP]-Pantai Kuta Bali sebagai ikon pariwisata Bali bakal ditinggalkan wisatawan mancanegara dan domestik. Kuta sebagai wajah pariwisata Bali di mata dunia tampak kumuh. Kondisi ini akan membuat wisatawan beralih ke destinasi wisata di wilayah lain seperti Banyuwangi Jawa Timur, Lombok NTB dan Labuan Bajo NTT. Pantauan media ini di Kuta Bali, Jumat pagi (14/2/2025),
Pantai Kuta tampak seperti sebuah kampung yang kotor dan tak terawat. Kondisi pedestrian atau tempat pejalan kaki yang hancur, abrasi pasir pantai, dan dinding penahan abrasi yang rusak membuat keindahan Kuta redup. Pantai Kuta yang sebelumnya berupa hamparan pasir putih dan bening kita hilang. Kontur tanah atau pasir di bibir pantai tampak terjal dan miring. Kini melihat kondisi Pantai Kuta seperti melihat pantai yang tak pernah diketahui orang.

Kondisi Pantai Kuta diperparah dengan pemandangan tak biasa. Karena pedagang setempat membangun panggung darurat dari bambu dan kayu bekas dari sampah kiriman. Kemudian menumpuk karung berisi pasir di atasnya. Tempat darurat ini didirikan di atas batu dinding penahan abrasi, dengan tujuan wisatawan bisa duduk di atasnya kemudian menghadap ke pantai Kuta sembari menikmati sunset.

Dengan kondisi seadanya, tampak satu dua turis terpaksa duduk sembari menikmati pantai dan sunset. Berbagai minuman yang dijajakan. Turis membeli satu dua botol. Antusias turis tak semasif sebelumnya saat pantai Kuta masih menawan. 
“Kondisi seperti ini sudah kami alami selama beberapa tahun. Agar turis duduk di sini ya kami inisiatif bangun tempat darurat seperti ini,” kata bernama Wayan Jen.

Beberapa pedagang lain menambahkan, kondisi Pantai Kuta memprihatinkan seperti pasar loak. Sejak ditata dengan dana ratusan miliar rupiah justru wajah pantai ini kain hancur. Diantaranya seperti abrasi yang makin menggila dan pedestrian yang hancur. Ia berharap pemerintah Kabupaten Badung dan Provinsi Bali segera memikirkan solusinya. Sebelum akhirnya wisatawan meninggalkan Kuta. 

Mereka mengisahkan, kondisi parah di Pantai Kuta telah terjadi pada tahun 2022. Sejak dipasang breakwater dan dibangun pedestrian, justru kondisi pantai ini makin hancur. Ia menyampaikan abrasinya kini semakin jauh dan membuat Kuta tak seindah sebelumnya. Pantai Kuta hancur diterjang gelombang tinggi dan abrasi pada akhir 2022. Ketinggian gelombang saat itu mencapai 2,5 meter hingga 4 meter memporak porandakan wajah Pantai Kuta. Selain itu, sampah kiriman membanjiri Kuta, Legian, Seminyak dan Jimbaran setiap musim penghujan. Hingga saat ini, pemerintah belum mampu mencari solusi menyelesaikan ancaman ini. Jika berlarut, Pantai Kuta bakal ditinggalkan wisatawan dan berdampak pada industri pariwisata di wilayah Kuta Badung Bali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *