Antisipasi Peningkatan Nataru, Garuda Siapkan Dua Skenario

Denpasar [KP]-PT Garuda Indonesia Bali melakukan antisipasi menjelang terjadinya lonjakan penumpang dalam menyambut natal dan tahun baru. General Manajer PT Garuda Indonesia Bali I Wayan Supatrayasa saat ditemui di Denpasar, Rabu (19/12) mengatakan, dalam mengantisipasi lonjakan penumpangan tersebut, PT Garuda Indonesia Bali menyiapkan dua skenario. Pertama, menambah kapasitas pesawat. “Menambah kapasitas yang dimaksud adalah pesawatnya diubah. Misalnya pesawat yang kecil, dengan total kursi sedikit maka akan diubah atau diganti dengan pesawat yang besar, dengan daya tampung yang banyak. Sementara frekuensi penerbangannya tidak diubah,” ujarnya. Mengganti pesawat dalam arti pesawat yang selama ini melayani dari dan ke Bandara Ngurah Rai yang kecil diganti dengan pesawat yang besar.

Kedua, bila lonjakan penumpangan tetap belum teratasi, maka skenario lainnya dipakai yakni menambah frekuensi penerbangan. Bahkan, dua skenario ini bisa dipakai sekaligus untuk melayani penumpang baik yang akan datang ke Bali maupun yang berangkat dari Bali, baik domestik maupun internasional. Khusus untuk melayani Bandara Ngurah Rai, sudah disiapkan 58 armada baik besar maupun kecil, baik yang akan melayani penerbangan domestik maupun internasional. “Semuanya kita siap. Berdasarkan pertumbuhan penumpang tahun-tahun sebelumnya maka dua skenario ini dipakai. Kalau pun lonjakan naik drastis maka kita juga siap untuk melakukan antisipasi agar semua penumpang terangkut dengan aman dan nyaman,” ujarnya.

Dalam kondisi normal di Ngurah Rai, saat ini frekuensinya 53 in dan 53 out perhari. Kondisi ini belum terhitung dengan maskapai lainnya di bawah Garuda seperti Citilink, Sriwijaya Air, dan Nam Air. Pihaknya optimis semua akan terlayani dengan baik. Sekalipun terjadi lonjakan penumpang secara drastis, Supatrayasa menjamin tidak akan menaikkan harga tiket seperti yang biasa dilakukan. Ia berjanji jika harga tiket normal tidak melebihi ambang batas atas. “Harga tiket pesawat itu ada ambang batas atas dan batas bawah. Kalau terjadi lonjakan penumpang tentu saja menggunakan ambang batas atas. Jadi bukan harga tiket dinaikan. Semuanya sudah sesuai aturan,” ujarnya. A05

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *