Bali Target Lebih Cepat Bebas Rabies Sebelum Tahun 2020

Denpasar- [KP]Pemerintah Provinsi Bali menargetkan akan berupaya serius untuk membebaskan Bali dari kasus rabies sebelum tahun 2020. “Target awal kita tahun 2020 Bali harus bebas rabies. Namun setelah saya pelajari tim yang ada, anggaran yang tersedia, dan pencapaian yang sudah ada, maka saya minta agar sebelum tahun 2020 Bali sudah bebas rabies. Pemerintah akan memberikan perhatian serius bagaimana caranya agar Bali bebas rabies lebih cepat dari target semula,” ujarnya Gubernur Bali Wayan Koster di Denpasar, Kamis (3/1).

Ia mengatakan, awalnya penanganan rabies di Bali ditargetkan selesai pada tahun 2020. Artinya, di tahun 2020 Bali sudah bebas rabies. Namun dengan sumber daya yang ada, Bali bebas rabies dipercepat dari target semula. Sebab, dengan dideklarasi Bali bebas rabies di tahun 2019 nantinya, akan menjadi promosi tersendiri bagi Bali di mata dunia. Untuk mencapai target tersebut, Koster sudah bertemu dengan beberapa pihak terkait antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan dan Kesehatan, tim pemberantas rabies yang melibatkan pakar, akademisi dan praktisi. Kinerja dan skil tim ini sudah teruji dengan berhasil membersihkan beberapa zona di Bali hingga bebas rabies. Tim inti yang terlibat antara lai Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali Wayan Mardiana  dan dua orang “pakar” rabies Prof. I Ketut Pudja dan AA Gde Putra dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya. “Kita akan menguatkan program pemberantasan rabies tersebut termasuk juga tindakan pencegahan dini seperti vaksinasi. Dengan anggaran dan tim yang sudah ada, kita prioritaskan daerah yang masih masuk kawasan terjangkit rabies sehingga di tahun mendatang sudah benar-benar bebas. Sedangkan kawasan lain kita juga cover agar tetap bebas rabies,” ujarnya.

Sementara Wayan Mardiana menambahkan tim yang selama ini sudah bekerja dan memprioritaskan untuk mengatasi rabies di kawasan yang masih disebut zona merah rabies. “Pencegahannya juga mencakup sosialisasi dan informasi terutama kepada pemilik anjing agar senantiasa menjaga kesehatan hewan peliharaannya sehingga dapat terhindar dari terjangkit rabies. Juga langkah-langkah pencegahan agar rabies tidak menyebar ke kawasan lain di luar zona merah tersebut. Program ini juga kita sharing dengan kabupaten/kota bahkan ke desa-desa sebagai ujung tombak,” tambahnya.

Sementara kesempatan yang sama Prof. Ketut Pudja menyambut baik dukungan dari pemerintah Provinsi Bali  agar kasus rabies di Bali bisa secepatnya dituntaskan dan mengembalikan nama Bali sebagai Provinsi bebas rabies.“ Tahun ini (2019. Red) pun kami berusaha “menggempur” rabies agar bisa tuntas di Provinsi Bali, jadi tidak perlu tunggu tahun 2020,” tukasnya.

Kadis Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menyatakan pihaknya mendukung penuh penanggulangan rabies terutama dengan tindakan kesehatan jika terjadi gigitan anjing, serta penyediaan Vaksin Anti Rabies (VAR). “Juga didukung dengan adanya 42 rabies center di seluruh Bali. Jika. mampu terlaksana (tahun 2020 bebas rabies, red) tentu sangat baik dan kita dukung penuh,” tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Koster juga mengusulkan untuk mengadakan kontes anjing kintamani serta penggalakkan usaha penangkaran satwa terancam punah untuk menjaga keberadaan satwa endemik Bali tersebut. “Penangkarannya kita perbanyak dan dilarang untuk dibawa keluar Bali.  Ini penting untuk proses pelestarian di tanah aslinya dan kalau perlu kita akan buatkan aturan khusus untuk itu,” tegas Koster.

Apresiasi diberikan kepada Gubernur Bali atas program programnya yang pro rakyat dalam menjaga citra Pariwisata Bali, hendaknya juga Gubernur untuk tidak mengijinkan penjualan daging Anjing (RW) melalui Perda Perdagangan Daging Anjing, yang telah di mulai di Desa Sanur, Kerobokan dan di Buleleng, ujar Komang Purnama yang selalu berkampanye dalam memerangi perdagangan penjualan daging anjing di Bali. Pariwisata Bali untuk naik ke level yang lebih tinggi sudah harus memulai dengan menjaga keseimbangan alam sesuai dengan Tir Hita Karana, ujar caleg Dapil Denpasar dari Partai Nasdem tersebut. A03

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *