Bandara Ngurah Rai Perketat Pemeriksaan Penumpang
Denpasar[[KP]-Bandara Ngurah Rai Bali memperketat pemeriksaan penumpang yang datang dari berbagai pelosok. Selain memperketat pemeriksaan penumpang, Bandara Ngurah Rai juga meningintensifkan penyemprotan desinfektan di seluruh sudut ruangan yang menjadi aktifitas publik lainnya. Pengetatan pemeriksaan penumpang dan mengintensifkan penyemprotan desinfektan dilakukan karena terjadi peningkatan jumlah pasien Korona yang dinyatakan positif sebanyak 19 orang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi penyebaran Virus Corona (COVID-19) melalui penumpang rute internasional, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali mulai menerapkan kebijakan penanganan khusus terhadap penumpang yang berasal dari negara-negara terdampak.
Per hari Senin (09/03) dan seterusnya, penumpang penerbangan rute internasional yang berasal dari Korea Selatan dan yang pernah masuk Korea Selatan, yang memasuki Terminal Kedatangan Internasional diharuskan melalui jalur pemeriksaan khusus. Pada jalur pemeriksaan ini, personel dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar (KKP) akan memeriksa kondisi fisik dari para penumpang yang baru turun dari pesawat yang berasal dari Korea Selatan. “Personel dari KKP akan melakukan pemeriksaan dengan thermal scanner terhadap penumpang yang baru turun dari penerbangan yang berasal dari Korea Selatan. Penumpang juga diwajibkan untuk mengumpulkan Health Alert Card (Kartu Kewaspadaan Kesehatan/HAC). Kami sendiri juga telah menyiapkan parking stand khusus untuk pesawat asal Korea Selatan, serta jalur pelayanan keimigrasian khusus, conveyor belt khusus, serta jalur kepabeanan khusus untuk penumpang yang baru turun dari pesawat yang berasal dari Korea Selatan. Semua ini terlaksana berkat koordinasi lintas instansi komunitas bandar udara,” ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Herry A.Y. Sikado, Selasa (10/3).
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengeluarkan kebijakan terkait perkembangan penyebaran COVID-19 di dunia, di mana terdapat tiga negara yang mengalami lonjakan drastis dalam hal kasus pasien yang terdiagnosa positif tertular virus ini, yaitu Iran, Italia, dan Korea Selatan. “Saat ini, rute penerbangan langsung dari tiga negara tersebut yang kami layani adalah yang berasal dari Korea Selatan. Per harinya, kami melayani enam penerbangan untuk rute direct dari dan ke Bandar Udara Incheon di Seoul, yaitu dua dari Garuda Indonesia dan empat penerbangan dari Korean Air. Langkah ini kami ambil, setelah berkoordinasi dengan berbagai instansi, untuk mengantisipasi potensi penyebaran Virus Corona melalui penumpang yang berasal dari Korea Selatan,” lanjut Herry.
Melalui kebijakan yang dikeluarkan pada tanggal 5 Maret lalu tersebut, disebutkan empat butir kebijakan untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona di Indonesia. Pertama, penumpang berkewarganegaraan Iran, Italia, Korea Selatan, serta penumpang berkewarganegaraan lain yang dalam masa 14 hari terakhir pernah mengunjungi wilayah Tehran, Qom, dan Gilang di Iran; wilayah Lombardi, Veneto, Emilia Romagna, Marche, dan Piedmont di Italia; serta Kota Daegu dan Provinsi Gyeongsanbuk-do di Korea Selatan; akan ditolak izin masuk atau transit ke wilayah Indonesia, termasuk Bali. Kedua, untuk penumpang yang pernah mengunjungi Iran, Italia, dan Korea Selatan di luar wilayah yang disebutkan tersebut, diwajibkan untuk dapat menunjukkan surat keterangan sehat atau health certificate yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan berwenang di ketiga negara tersebut. Yang ketiga, para penumpang tersebut juga diwajibkan untuk mengisi dan mengumpulkan Health Alert Card (Kartu Kewaspadaan Kesehatan/HAC). Sedangkan yang keempat, bagi WNI yang pernah melakukan perjalanan dari ketiga negara tersebut, terutama dari wilayah yang disebutkan, akan dilakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan di bandara tujuan. “Kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemenlu ini juga berlaku bagi cabin crew tiap-tiap maskapai. Jika ditemukan penumpang suspect virus ini, kami telah siapkan ruang pemeriksaan lanjutan, dan jika dipandang perlu, akan dirujuk ke rumah sakit rujukan. Kami telah siapkan mobil ambulance, dibantu pula ambulance dari TNI AU dan KKP,” jelas Herry.
“Untuk jalur yang dilewati oleh penumpang yang masuk dalam kategori tersebut, kami juga langsung melakukan proses desinfeksi sebagai wujud eskalasi langkah pencegahan. Selain di Terminal Kedatangan Internasional, kami juga menerapkan langkah pencegahan ini di Terminal Kedatangan Domestik, dengan menempatkan jalur pemeriksaan penumpang sebanyak 4 jalur serta 1 jalur di jalur transit. Pemeriksaan dilakukan menggunakan thermometer infrared. Khusus untuk hal ini semua, kami beserta TNI AU dan KKP akan melakukan penambahan personel untuk mengawaki pemeriksaan penumpang demi mencegah penyebaran Virus Corona di Bali,” tutup Herry. A01