Beri Efek Gentar ke WNA yang Sering Bikin Onar, Dirjen Imigrasi Pimpin Apel Sandi Jagratara di Pelabuhan Benoa Bali

Denpasar-Dirjen Imigrasi Silmy Karim memimpin apel gelar pasukan pengawasan Keimigrasian dengan sandi Jagratara di Pelabuhan Benoa Bali, Rabu (2/10/2024). Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya, Ketua DPRD Bali Dewa Jack dan Forkompinda Bali lainnya. Apel gelas pasukan ini melibatkan hampir 200 personel yang berasal dari jajaran Imigrasi Bali, Kanwil Hukum dan Ham Bali, Polda Bali dan instansi terkait lainnya. Mereka terdiri dari Penyidik PNS Imigrasi, petugas patroli, petugas tempat pemeriksaan Imigrasi.
Saat dikonfirmasi di sela-sela apel gelar pasukan tersebut, Simply Karim mengatakan, operasi Jagratara akan dilakukan selama kurang lebih dua pekan ke depan ini. “Operasi ini bertujuan untuk memberikan efek kegentingan atau kegentaran bagi seluruh WNA yang di Bali dan di seluruh Indonesia, terutama kepada WNA yang sering berbuat onar di Indonesia. Operasi ini dilakukan dengan pengawasan yang intensif bagi setiap WNA yang datang ke Indonesia agar mematuhi aturan Imigrasi yang berlaku di Indonesia,” ujarnya. Operasi intensif ini akan dilakukan kurang lebih dua pekan ke depan ini. Namun bukan berarti setelah itu pengawasan menjadi lemah. Ia memastikan pengawasan dan penindakan terhadap orang asing di Indonesia dan khususnya Bali akan terus ditingkatkan. Pengawasan akan ditingkatkan dengan mengedepankan kondisi stabilitas keamanan dan mitigasi risiko yang terjadi.
Dalam konteks Bali, operasi Jagratara lahir dari tantangan yang muncul seiring meningkatnya jumlah orang asing di Indonesia, terutama di sektor pariwisata dan investasi. Pengawasan intensif diperlukan untuk menjamin bahwa setiap pendatang mematuhi aturan imigrasi yang berlaku di Indonesia, kita ingin pelintas yang berkualitas,” jelasnya. Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian telah memerintahkan kantor imigrasi di seluruh Indonesia. Pengawasan dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi stabilitas keamanan dan mitigasi risiko. Petugas yang menemukan dugaan pelanggaran dapat langsung melakukan penindakan kepada orang asing, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dalam apel gelar pasukan tersebut, Direktorat Jenderal Imigrasi juga menyerahkan secara simbolis 20 unit kendaraan patroli baru (dari total 265 kendaraan patroli) kepada kantor imigrasi di Bali untuk meningkatkan mobilitas tim di lapangan. Alokasi mobil patroli imigrasi menyesuaikan konsentrasi warga negara asing (WNA) di setiap wilayah. Dengan penambahan sarana prasarana tersebut respon Imigrasi dalam menindak akan lebih cepat, dan jangkauan operasi yang bisa dicapai petugas lebih luas dan merata. “Kami ingin memastikan bahwa Indonesia terutama Bali merupakan destinasi yang nyaman bagi wisatawan maupun investor mancanegara yang taat terhadap aturan. Di sisi lain, pengawasan keimigrasian diharapkan menciptakan situasi aman bagi masyarakat Indonesia, khususnya dari kejahatan lintas negara atau orang asing yang mengganggu ketertiban umum,” pungkas Dirjen Imigrasi. A01