November 4, 2024

BKKBN dan Dasa Wisma Diminta Berperan dalam Pembangunan Keluarga di Masa Pandemi

0

Denpasar[KP]-Kelompok Dasa Wisma memiliki tugas utama melakukan penyuluhan, penggerakan dan mencatat kondisi keluarga yang ada dalam kelompoknya, seperti adanya ibu hamil, ibu menyusui, jumlah balita, anggota keluarga yang sakit, jumlah orang yang buta huruf dan sebagainya. Oleh sebab itu, peran aktif kelompok Dasa Wisma menjadi tonggak bagi suksesnya pembangunan sumber daya manusia yang ada di wilayahnya masing masing. Hal ini disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat didaulat sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan “Review Program Bangga Kencana BKKBN Provinsi Bali 2020”, yang diselenggarakan secara virtual, di Jaya Sabha Denpasar, Rabu (9/9).

Pada kesempatan ini, Ny Putri Koster mengatakan bahwa Tim Penggerak PKK berperan sebagai motivator, fasilitator, perencanaan, pelaksana, pengendali dan penggerak pembinaan teknis kepada keluarga dan masyarakat dilaksanakan atas kerja sama dengan dinas/ instansi pemerintah terkait, LSM/LSOM, serta para ahli terkait, sehingga salah satu strategi Tim Penggerak PKK dalam menjangkau keluarga dilaksanakan melalui kelompok Dasa Wisma, adalah mereka yang terdiri dari 10-20 kepala keluarga yang rumahnya berdekatan, yang dipimpin oleh Ketua Kelompok Dasa Wisma.

Ny Putri Koster menyatakan, ada beberapa strategi dalam mengoptimalisasi peran Dasa Wisma dalam melaksanakan kegiatan untuk mendukung pembangunan keluarga (8 fungsi keluarga) di masa pandemi Covid-19, di antaranya pertama, fungsi agama, yakni mengajak seluruh anggota TP PKK, Dasa Wisma dan keluarga untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan tuntunan agama masing-masing, sehingga seluruh anggota keluarga lebih tenang dalam menghadapi pandemi. Kedua, fungsi kasih sayang yakni meningkatkan rasa saling memiliki antar sesama, sehingga tumbuh rasa gotong royong melalui peningkatan sosialisasi Program Pola Asuh Anak Remaja (PAAR). Salah satunya, pembagian sembako untuk keluarga miskin dan panti asuhan. Ketiga, fungsi perlindungan, di mana TP PKK Provinsi Bali sudah melaksanakan sosialisasi dan turun ke lapangan langsung untuk melakukan edukasi kepada warga yang tidak menggunakan masker untuk diberikan pengetahuan terkait pentingnya penggunaan masker dan bahaya tanpa masker. Hal ini sebagai dukungan terhadap program PKK GEBRAK (Gerakan Bersama Pakai) Masker yang merupakan gagasan dari Ketua TP PKK Pusat, selain itu disarankan juga untuk rutin melaksanakan fogging untuk mengantisipasi DB, serta harus aktif melakukan sosialisasi penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui berbagai saluran media elektronik, khususnya televisi dan radio yang mudah dijangkau hingga masyarakat pedesaan.

Keempat, fungsi sosial budaya yakni upaya yang dilakukan kelompok Dasa Wisma serangkaian membangkitkan peningkatan rasa nasionalisme melalui keluarga dengan membuat video lagu perjuangan, dialog interaktif melalui televisi dan radio untuk meningkatkan pengamalan Pancasila dalam keluarga. Kelima, fungsi reproduksi, di mana selama masa pandemi sering disosialisasikan melalui dialog interaktif melalui televisi dan radio tentang pentingnya menunda kehamilan bagi pasangan usia subur (PUS) dimasa pandemi, karena selain mengakibatkan imun wanita yang sedang mengandung menjadi turun juga harus melakukan kontrol yang lebih ekstra dengan penerapan protokol kesehatan. Keenam, fungsi sosial dan pendidikan. Sosialisasi pentingnya pendidikan keluarga melalui televisi dan radio. Sosialisasi pendampingan keluarga dalam pendidikan anak di masa pandemi. Melaksanakan program keaksaraan fungsional. Ketuju, fungsi pembinaan lingkungan. Peningkatan Pemeriksana jentik di masa pandemi. Sosialisasi pengolahan sampah dapur. Kampanye pengurangan penggunaan plastik serta pengolahan sampah plastik. Kedelapan, fungsi ekonomi. Peningkatan program UP2K dengan menggencarkan sosialisasi program Hatinys PKK melalui berbagai saluran media. Membuat kebun percontohan Hatinya PKK di Sekretariat TP PKK. Pembagian sembako bagi keluarga miskin. Ikut melaksanakan pasar gotong royong bekerja sama dengan instansi terkait sosialisasi kreativitas ibu-ibu di masa pandemi melalui berbagai saluran media. Meningkatkan pengembangan kehidupan berkoperasi. Melalui program Bangga Kencana BKKBN Provinsi Bali 2020 diharapkan semakin bergeliatnya sosialisasi terhadap pencegahan penularan sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Agus Proklamasi pada kesempatan ini juga menegaskan untuk mewujudkan pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) pihaknya mengajak seluruh instansi terkait terutama BKKBN se-Bali untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang meningkatkan kesadaran masyarakat umum dan banyak pihak untuk menjaga standarisasi kebutuhan pokok mulai dari konsumsi makanan yang bergizi dan kebersihan lingkungan yang bertujuan untuk melahirkan anak-anak yang sehat dan tidak stunting.

Secara umum, kondisi Covid-19 membuat pelaksanaan program mengalami hambatan, namun hal ini diharapkan tidak menjadi kendala bagi pemerintah dan instansi terkait dalam melaksanakan sosialisasi dan edukasi untuk pertumbuhan keluarga yang sehat dan berkualitas. A02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *