Cok Ace Minta Bali Waspadai Klaster Keluarga dan Agama

Denpasar[KP]-Wakil Gubernur Bali Tjokorda Arta Ardhana Sukawati saat ditemui di Ina Grand Bali Beach Hotel Sanur, Bali, Kamis (10/9) mengatakan, kasus positif di Bali dalam sepekan terakhir naik signifikan. “Dalam sepekan terakhir, kasus positif di Bali naik signifikan,” ujarnya. Menurut Cok Ace, kenaikan signifikan tersebut berasal dari Klaster keluarga dan agama. Klaster keluarga sangat besar karena banyak kasus positif berasal dari orang tanpa gejala. Biasanya mereka adalah anak-anak milenial yang merasa dirinya sehat. Ternyata sekembalinya mereka ke rumah, mereka menulari kakeknya, neneknya yang memang secara fisik sudah tidak sehat. “Di Kintamani misalnya, anak-anak muda bisa berkumpul dalam satu warung hingga 20 sampai 30 orang. Mereka duduk berdekatan, ngobrol, tanpa beban. Ini sangat rawan. Kemudian mereka pulang bertemu dengan keluarga. Kasusnya terus meningkat,” ujarnya.
Selain klaster keluarga, ada juga klaster agama. Klaster agama saat ini harus diwaspadai karena dalam beberapa waktu ke depan ini akan ada banyak upacara. Dalam upacara tersebut sangat kelihatan jumlah warga yang terlalu banyak dan tidak menjaga jarak. Salah satu potensi yang paling besar menular adalah upacara tajen. Jumlah membludak dan tanpa jarak. “Bayangkan saja saat tajen, satu orang saja bersin, ribuan droplet dihasilkan dan kemudian menulari ribuan orang lainnya. Ini sangat berbahaya,” ujarnya. Hasil tracing dalam beberapa hari terakhir menunjukkan, banyak kasus positif berasal dari keluarga dan transmisi lokal. Ia meminta agar masyarakat lebih tertib dalam melaksanakan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, selalu mencuci tangan dan pakai masker.
Sekalipun kasus positif meningkat, Cok Ace tidak menginginkan adanya lock down. “Yang paling efektif adalah kembali ke maklumat Polri. Masyarakat perlu membatasi diri untuk keluar rumah kalau tidak ada hal yang mendesak,” ujarnya. Namun hal ini harus dikemas dengan baik sebab saat ini geliat pariwisata sudah mulai kelihatan. Hotel-hotel di Bali sudah mulai terisi walau hanya sekedar tamu lokal Bali. Di Bali sudah ada berbagai upaya untuk melakukan pemulihan ekonomi. Jangan sampai geliat ekonomi yang sudah mulai tumbuh menjadi terganggu karena kenaikan kasus positif di Bali. A01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *