Garda Jokowi Bali Targetkan Suara Diatas 85 Persen bagi Jokowi-Ma’ruf Amin
Denpasar [KP]-Relawan Garda Jokowi Bali resmi dilantik beberapa hari lalu oleh Ketua Umum Garda Jokowi Antasari Ashar. DPD Garda Jokowi Provinsi Bali periode 2018 – 2023 dinahkodai Pande Putu Maya Arsanti, posisi Sekretaris diisi oleh I Ketut Yasa dan Bendahara Ida Bagus Ketut Sudarsana. Sementara puluhan pengurus yang lain menempati posisi wakil ketua, wakil sekretaris dan 12 departemen sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Garda Jokowi. Bahkan, relawan yang tergabung dalam Garda Jokowi DPD Bali memiliki basis massa riil karena mereka berasal dari berbagai macam profesi sehingga minimal bisa memberikan edukasi dan sosialisasi di lingkungan mereka sendiri.
Ketua DPD Garda Jokowi Provinsi Bali Pande Putu Maya Arsanti saat dikonfirmasi di Denpasar Rabu (28/11) mengatakan, usai dilantik beberapa waktu lalu, pihaknya bersama seluruh pengurus dan anggota terus melakukan konsolidasi. Ia menegaskan, relawan DPD Garda Jokowi Provinsi Bali periode 2018 – 2023 menargetkan kemenagan pasangan Capres-cawapres Jokowi – Ma’ruf Amin di Bali sebanyak 85 persen. Hal ini akan dicapai dengan system kampanye door to door dan mengedukasi masyarakat agar sadar menggunakan hak pilihnya untuk datang ke TPS pada 27 April 2019 mendatang. “Kami pengurus ini berasal dari beberapa profesional yang terdiri lawyer, Travel Agen, pegawai swasta dan kaum milenial seperti mahasiswa. Dan tentu tidak tertutup kemungkinan untuk anggota tentunya kami terbuka untuk umum, yang memiliki visi yang sama memenangkan Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang,” ujar Arsanti.
Wanita yang akrab disapa Maya itu optimis Jokowi menang di Bali sebanyak 85 persen. Karena para relawan Garda Jokowi akan menerapkan system kampanye door to door agar masyarakat paham dengan hasil edukasi dan penjelasan keberhasilan Jokowi selama memimpin. Ia mengatakan, pihaknya akan berusaha keras, berkoordinasi dan bekerja sama dengan semua elemen lainnya untuk memenangkan Jokowi. Seluruh relawan akan melakukan sosialisasi agar tidak ada orang yang tidak datang ke TPS pada tanggal 17 April 2019.
Terkait dengan harapan Ketua Umum Garda Jokowi Antasari Ashar untuk mengubah Garda Jokowi menjadi Garda Antikorupsi (Aksi), Maya yang juga berprofesi sebagai pengacara mengaku para relawan akan bekerja membantu masyarakat Bali pasca Pilpres 2019 mendatang. Tim Garda Jokowi Bali akan mengedukasi masyarakat dan memperjuangkan hak-hak masyarakat sebagai bentuk aksi sosial dan pemberantasan korupsi. Sosialisasi dan edukasi soal antikorupsi sangat penting dilakukan Sebelumnya, Ketua Umum Garda Jokowi Antasari Ashar akan mengubah Garda Jokowi menjadi Garda Aksi untuk melawan korupsi Pasca Pilpres.
Menurut Maya, sekalipun berubah menjadi Garda Aksi, pihaknya tetap bekerja untuk mencegah korupsi di Indonesia. “Kita juga akan membantu masyarakat dalam tiga hal seperti perpanjangan tangan daripada pemerintah kepada masyarakat. Contohnya kita akan bantu masyarakat yang kurang mendapat pelayanan di bidang pendidikan berupa beasiswa karena sebenarnya ada beasiswa pendidikan gratis tapi masyarakat di pelosok tidak mengetahui. Bidang kesehatan berupa upaya memastikan semua warga Bali memiliki BPJS, karena kadang masyarakat di pelosok tidak memiliki BPJS dan kesulitan berobat ke rumah sakit,” paparnya.
Selain bidang pendidikan dan kesehatan, Garda Aksi nantinya juga akan membantu masyarakat di bidang hukum berupa advokasi seperti kasus TKI/TKW. Karena terkadang para pahlawan devisa itu terkadang hilang haknya karena diperlakuan para penyalur jasa TKI, disitulah Garda Hadir mengedukasi dan mengadvokasi. Tak hanya itu, Garda juga akan mencari solusi bagi para tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Bali, sehingga selain mendapatkan tamu tetapi juga tidak merugikan Bali sebagai destinasi wisata dunia. A05