Pemprov Bali Upaya Hapus Citra Sekolah Unggul dan Non Unggul
Denpasar[KP]-Maraknya pemberitaan dan informasi tentang membludaknya jumlah orang tua yang ingin melamar anaknya di beberapa sekolah favorite di Denpasar membuat pemerintah berpikir cepat. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Ketut Boy Jayawibawa mengatakan, masyarakat perlu diberi penjelasan tentang sekolah dan menghapus dikotomi sekolah favorite dan non favaorite. “Kita harus akui sampai saat ini pola pikir masyarakat masih membedakan antara sekolah favorite dan sekolah non favaorite. Padahal semua sekolah itu sama saja. Semua sekolah negeri itu sama saja,” ujarnya di Denpasar, Selasa (18/6). Ia mengakui, jika sosialisasi untuk menghapus dikotomi sekolah favorite dan dengan sekolah non favorite akan terus digalakan agar masyarakat paham bahwa semua sekolah itu sama. Pemahaman ini sangat penting sehingga di tahun-tahun berikutnya, tidak ada lagi berita-berita dan fakta terjadi antri di salah satu atau beberapa sekolah yang oleh masyarakat dianggap sebagai sekolah favorite.
Menurutnya, pemerintah khususnya Provinsi Bali akan melakukan mutasi dan penyegaran para guru secara merata di seluruh Bali untuk sekolah-sekolah di tingkat SMA dan SMK dan yang sederajat. Hal ini sangat perlu agar sekolah yang selama ini dianggap sebagai sekolah favorite bisa diminimalisir. Guru-guru yang selama ini mengajar di sekolah dianggap favorite perlu juga merasakan mengajar di sekolah-sekolah non favorite. Bahkan, rencananya dalam beberapa kegiatan kesiswaan, para siswa harus saling mengetahui dan mengenal antar sekolah, merasakan iklim sekolah lain yang sederajat. Ini untuk membuktikan mana yang favorite dan mana yang non favorite, yang sesungguhnya seluruh sekolah itu sama saja.
Orang tua harus berbangga kalau punya anak yang pintar, sekalipun tidak masuk di sekolah favorite dan sebenarnya tidak perlu masuk sekolah yang dianggap favorite. “Kalau orangtua tahu anaknya yang pintar, seharusnya masuk ke sekolah manapun, dia akan sangat tampak kepemimpinannya di antara siswa yang kemampuan rata-rata. Kalau semuanya mau masuk sekolah favorite, semuanya pintar, maka si anak tidak ada faedahnya. Vibrasi kepintarannya tidak tampak, karena sekolah itu semuanya pintar. Yang ada malah sikap egois, saling menyaingi, saling menyingkirkan satu dengan yang lainnya. Padahal sebaliknya, anak yang mampu itu harus diasah, kepemimpinannya diasah, dan seterusnya,” ujarnya. Sekolah yang berbaur, yang berdasarkan zonasi. Jadi tidak ada orang tua berupaya ingin mencari sekolah di luar zonasi hanya karena anaknya berprestasi di sekolahnya.
Ia meminta agar seluruh siswa di Bali tertampung dan tidak ada siswa yang tidak tertampung karena kekurangan ruang kelas. PPDB di Bali sampai saat ini masih berjalan lancar dan normal. Seluruh Staf yang berhubungan dengan PPDB dan Juknis dari Dinas Pendiddikan dan Kebudayaan Provinsi Bali. “Saya minta kepada panitia PPDB agar fokus laksanakan item-itemn dalam PPDB sesuai dengan PermenDikbud No 51 Tahun 2018. Konsentrasi di sana, jangan bertindak di luar itu,” ujarnya. Untuk PPDB online SMA/SMK tanggal 26-27 Juni, untuk kategori prestasi dan perpindahan orang tua di alamat yang baru. Tanggal 28-29 untuk kategori zonasi. A04