Penanganan Covid-19 Bali Terbaik di Indonesia
Denpasar [KP]-Pasien positif Covid-19 di Bali yang sembuh mencapai 65 persen, dan merupakan persentase tertinggi di Indonesia yang hanya 16 persen, bahkan di dunia yang tingkat kesembuhannya rata-rata 33 persen.
Demikian disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat menghadiri dan secara simbolis menyerahkan bantuan bahan pokok sebagai bagian dari percepatan penanganan Covid-19 kepada para pemuka agama dan penglingsir Desa Adat Kedonganan, di Gedung Serbaguna Desa Adat Kedonganan, Kabupaten Badung pada Sabtu (9/5/2020).
“Penanganan Covid-19 di Bali bahkan sampai dibawa ke rapat kabinet oleh Bapak Presiden dan disebutkan bahwa penanganan Covid-19 di Bali terbaik di Indonesia. Sudah dilakukan evaluasi dan sudah pula dihitung di pusat, Bali diharapkan menjadi provinsi pertama yang bebas Covid-19,” ucap Gubernur Koster pada acara yang juga dihadiri antara lain Ny. Putri Koster itu.
Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu mengatakan, sebanyak 101 orang pasien positif kini dirawat insentif dari total 300 kasus positif, dan berharap tidak ada penambahan lagi pasien yang meninggal. Ia menambahkan, kemajuan yang dicapai Bali sebenarnya sudah luar biasa, namun tetap harus disiplin.
Terkait kedatangan pekerja migran Indonesia dan anak buah kapal asal Bali yang bekerja di luar negeri, Gubernur Koster mengatakan mereka sebelum masuk Bali langsung diuji swab. “Perkembangan Covid-19 di Bali terus saya pantau hari per hari, detik per detik. Kita belajar bagaimana mengelola dan menangani ini dengan baik,” imbuhnya.
Dengan penanganan yang begitu ketat, Gubernur Koster berharap awal Juni mendatang pandemi Covid-19 di Bali bisa berakhir. Pihaknya terus mengeluarkan kebijakan dan instruksi antara lain mengimbau masyarakat bekerja dari rumah, melaksanakan protokol kesehatan, hingga menghindari kerumunan banyak orang.
Sampai saat ini pun, menurut dia, kebijakan-kebijakan terus disusun guna mempercepat penanganan Covid-19 di Bali, agar secepatnya bebas dari pandemi ini.
“Kami terus berinovasi dalam upaya penanganan Covid-19 karena kondisi seperti ini belum ada yang pernah mengalami, tidak ada sekolahnya untuk belajar (menangani Covid-19, red). Negara-negara lain pun belum pernah ada yang mengalami pandemi seperti ini, semuanya baru belajar untuk menangani ini hari per hari,” ucapnya. A02