Peringatan Dini Dampak Kependudukan Bali Gencar Disosialisasikan

Denpasar[KP]-Kontroversi penolakan Bali terhadap tagline BKKBN “cukup dua anak” tidak menyurutkan BKKBN Perwakilan Bali melakukan sosialisasi tentang peringatan dini dampak kependudukan di Bali. Sosialisasi itu dilakukan dalam rangka untuk menigkatkan peran pengelola program kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan keluarga (KKBPK) dalam analisis dampak kependudukan dan implementasi program solusi pelaksanaan di lapangan. BKKBN Perwakilan BKKBN Bali menggelar kegiatan Sosialisasi Peringatan Dini Dampak kependudukan di Denpasar dan Badung sejak 3 hari belakangan.
Jumlah penduduk Bali saat ini mencapai 4,2 juta orang. Perubahan jumlah penduduk ini ditentukan oleh komponen-komponen kependudukan, seperti kelahiran, kematian dan migrasi.  Namun komponen yang paling berkontribusi signifikan dalam pengendalian laju pertumbuhan penduduk adalah kelahiran. “Kelahiran baru memiliki kontribusi yang signifikan terhadap laju pertumbuhan penduduk di Bali,” ujar
Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Catur Sentana saat membuka kegiatan pertemuan sosialisasi.
Menurut Catur Sentana, pelaksanaan program KKBPK Provinsi Bali sudah dalam kategori berhasil. “Pada tahun  1970an, Angka kelahiran Total (TFR) Bali mencapao 5,6 anak per wanita, sementara di tahun 2017 mencapai 2.1 anak per wanita (SDKI 2017).  Di lain pihak, laju pertumbuhan penduduk mengalami sedikit peningkatan menjadi 2,15 persen per tahun (Sensus Penduduk 2010). Tetapi hal ini lebih banyak disebabkan karena faktor migrasi,” ujarnya.
Pertumbuhan penduduk yang terus menerus ini dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Penduduk besar akan memberikan dampak positif jika SDM-nya berkualitas, tetapi akan berdampak negatif kalau penduduk tidak berkualitas, sehingga menjadi beban pembangunan.
“Diharapkan melalui pertemuan ini, pemerintah daerah dapat berpastisipasi dan bahu membahu dalam mengatasi masalah pengendalian penduduk dan KB, dengan memasukkan indikator/variabel Program KKBPK ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah,” ujar Catur Sentana.
Sementara Ketua Koalisi Kependudukan Kabupaten Badung I Nyoman Dayuh Rimbawan yang menjadi salah satu narasumber menyampaikan bahwa poin-poin yang akan disampaikan adalah berkenaan dengan pengendalian jumlah penduduk dalam rangka untuk meningkatan kualitas masyarakat.
“Jadi dalam kegiatan ini ini, saya lebih banyak akan berbicara mengenai penyiapan generasi milenial dalam kehidupan yang berwawasan kependudukan. Jadi dari awal para generasi ini diberikan gambaran mengenai pentingnya program kependudukan untuk meningkatkan kualitas masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan yang menghadirkan 30 orang peserta dari OPD-KB Kabupaten dan kota menghadirkan narasumber dari BKKBN dan Ketua Koalisi Kependudukan Kabupaten Badung. A03

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *