Desember 3, 2024

Pilkada Ende, Lori-Damran Jadi Pasangan Yang Par Excellence

0

Oleh: Umar Ibnu Alkhatab*

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ende 2024 yang bakal digelar di bulan November mendatang mulai diramaikan dengan munculnya beberapa pasangan calon bupati dan wakil bupati. Di antara yang muncul adalah pasangan Laurentius Dominicus Gadi Djou dan Damran Balleti. Baik Lori maupun Damran adalah dua figur yang telah dikenal luas oleh masyarakat Ende. Lori dikenal sebagai seorang akademisi yang berkiprah luas di tengah masyarakat sementara Damran dikenal sebagai politisi yang pernah duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Ende, saat ini keduanya aktif sebagai kader partai, Lori di Golkar dan Damran di PAN. Bertemunya dua sosok yang memiliki kualitas yang mumpuni ini akan menjadikan kepemimpinan mereka bisa diandalkan. Tanpa mengecilkan pasangan calon lain, pasangan ini bisa dikatakan sebagai pasangan yang par excellence , dalam arti pasangan yang memiliki kecakapan yang lengkap di atas rara-rata, baik kecakapan sosial maupun kecakapan intelektual.

Di sisi lain, secara kultural, pasangan ini bisa dikatakan mewakili warna “Ata Lio dan Ata Ende”, Lio dan Ende merupakan dua entitas kultural yang menjadi soko guru kebudayaan Ende. Jargon “Lio Pawe dan Ende Sare” mencerminkan keagungan kultural kedua entitas itu dan telah menjadi realitas yang bisa dirasakan di dalam kehidupan masyarakat Ende. Sehingga baik Lori maupun Damran diharapkan dapat membangun equilibrium kultural itu demi menjaga keharmonisan masyarakat Ende yang heterogen. Heterogenitas Ende dikenal cukup luas dan telah mengilhami kemunculan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. “Pawe dan Sare” adalah ekspresi akan kualitas mental dan moral orang-orang Ende yang perilaku, sikap, budi pekerti, dan cara berpikirnya telah menjadi pupuk yang menyuburkan multikulturalisme yang otentik dan sangat elok di Kabupaten Ende. Oleh karena itu, Lori dan Damran juga diharapkan menjadikan ‘Lio Pawe Ende Sare” sebagai konsepsi atau cita-cita di dalam merancang blue print pembangunan Kabupaten Ende jika nanti terpilih menjadi pemimpin Ende lima tahun ke depan.

Dalam banyak aspek, duet Lori dan Damran memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif sekaligus. Aspek intelektual misalnya keduanya adalah jebolan perguruan tinggi, bahkan Lori sendiri telah menyabet gelar doktor dari Universitas Diponegoro beberapa tahun silam. Kapasitas intelektual mereka tentu akan menuntun mereka di dalam mendesain blue print pembangunan Kabupaten Ende sekaligus sebagai piranti yang memungkinkan mereka berdialog dengan masyarakat secara lebih dialektik, saling mendengar dan memahami satu dengan yang lain. Tentu kita berharap agar keintelektualan mereka itu bersifat organik sehingga pemikiran mereka bisa berkontribusi bagi kemajuan masyarakat dan mampu mengambil pemikiran masyarakat untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan. Kita percaya bahwa kapasitas intelektual mereka bisa membawa mereka menjadi pemimpin yang organis dan disegani yang tumbuh bersama masyarakat. Dan peluang itu sangat terbuka jika melihat rekam jejak yang dimiliki keduanya. Lori tumbuh di dalam keluarga yang mementingkan pendidikan sampai jenjang tertinggi, demikian pula Damran yang hidup bersama anak-anaknya yang hampir semuanya menjadi aktivis pada organisasi mahasiswa terbesar di tanah air.

Aspek keintelektualan itu makin diperkuat oleh latar belakang sosial yang melingkupi keduanya. Secara personal, Lori mengenal baik Damran dan keluarganya, demikian sebaliknya Damran mengetahui betul Lori dan keluarganya, artinya mereka sudah saling kenal satu sama lain, jadi komunikasi di antara keduanya bukanlah soal yang sulit. Sisi personal yang akrab ini akan jadi kekuatan penting di dalam mengorganisasikan semua persoalan yang mereka hadapi bersama, di samping tentu saja untuk menyelesaikan masalah yang rumit yang timbul di dalam pengelolaan pemerintahan. Seringkali timbul keretakan di antara bupati dan wakil bupati akibat benturan kepentingan di antara keduanya, tetapi hubungan personal yang akrab akan menjadi katalisator yang efektif sehingga keretakan itu bisa diperbaiki dalam waktu cepat. Banyak faktor yang dapat memicu keretakan tersebut, di antaranya adalah dominannya pengaruh partai politik yang mengusungnya, katakanlah misalnya Golkar merasa lebih besar sahamnya dibandingkan dengan partai pengusung lainnya, demikian pula sebaliknya. Mentalitas partai semacam ini, yakni merasa paling dominan, akan menimbulkan faksi-faksi di dalam suatu pemerintahan yang didukung oleh beberapa partai politik. Namun kita yakin bahwa kedekatan personal di antara Lori dan Damran akan mampu membangun hubungan yang setara di antara keduanya dan di antara partai pengusung. Keduanya akan tunduk kepada cita-cita yang dibangun bersama dan patuh pada amanah yang dimandatkan oleh masyarakat. Dalam konteks ini kita berharap agar hubungan personal yang sangat baik itu harus dijadikan instrumen oleh Lori dan Damran untuk menciptakan hubungan yang saling memperkuat satu dengan yang lain di dalam membangun Kabupaten Ende agar menjadi kabupaten yang berkemajuan dalam semua aspek. kita yakin, dua kawan akrab, yang sudah saling kenal, tidak akan meninggalkan kawannya hanya demi kepentingan politik jangka pendek, perkawanan akan selamanya dijaga meski hujan angin politik mendera keduanya.

Akhirnya, baik Lori maupun Damran, suka atau tidak suka, merepresentasikan spasial atas dan bawah, pedalaman dan pesisir, merepresentasikan pula keyakinan yang dominan di Ende, Katholik dan Islam, termasuk mewakili cara pandang kultural, Lio dan Ende. Kendati demikian, keterwakilan semacam ini dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Ende hampir tak tampak sebagai batas yang menghalangi hubungan satu dengan yang lain. Semuanya telah melebur menjadi sebuah kekuatan, sudah membatu menjadi monumen kebudayaan Ende yang multikultur, dan bahkan telah menyatu dengan darah masing-masing ata Ende dan ata Lio. Namun di dalam politik, representasi semacam ini akan menjadi referensi politik yang mau tak mau harus diakui sebagai sebuah kenyataan. Dan Lori dan Damran telah mengambil keputusan tepat untuk berduet demi menjamin sebuah representasi yang bisa diandalkan di dalam mewakili arus besar di dalam masyarakat Kabupaten Ende, wallahu a’lamu bish-shawab.

Penulis adalah akademisi dan mantan Staf Pengajar Universitas Flores Ende *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *