Sumur Pompa Tidak Berfungsi, Puluhan Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

NEGARA[KP]-Puluhan hektar sawah di Subak Kaliakah Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, kini terancam kekeringan dan gagal panen. Ini terjadi karena sumur pompa yang dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak bisa difungsikan.
Operator sumur pompa T63 JW.56, I Putu Sugiasa yang ditemui Jumat (21/05/2021) mengatakan sudah tiga hari sumur pompa yang selama ini digunakan untuk mengairi sekitar 20 hektar sawah di Subak tersebut tidak bisa berfungsi. Karena pihaknya sulit mendapatkan solar yang menjadi bahan bakar untuk mesin sumur pompa tersebut.
“Kami semakin sulit mendapatkan solar untuk mengoperasikan mesin sumur pompa ini. Karena pihak SPBU tidak memperkenankan kami membeli solar menggunakan jerigen,” tutur Sugiasa di lokasi Sumur Pompa.


Bahkan menurut dia, lantaran tidak bisa membeli solar, beberapa petak sawah mulai mengalami kekeringan dan terancam gagal panen. Ia berharap pemerintah segera mencari solusi agar para petani khusunya operator mesin sumur pompa di Jembrana bisa mengakses pembelian solar secara rutin.
Subak Kaliakah Munduk memiliki sawah seluas 55 hektar. Dulu sebelum mendapat bantuan sumur pompa dari pemerintah, areal tersebut merupakan sawah tadah hujan. Namun sejak tahun 2015 lalu sudah dibangun dua sumur pompa yang masing-masing mampu mengairi 20 hektar sawah setiap musim tanam.
Menurut Sugiasa ia sudah berusaha meminta surat dari Kepala Desa Kaliakah untuk bisa membeli solar di SPBU. Namun surat ini ditolak karena menurut Pimpinan SPBU Kaliakah, Wayan Diksa, ia tidak bisa melawan peraturan dari Pertamina Pusat yang melarang pembelian solar menggunakan jerigen.
“Larangan ini bukan dari Pemerintah Daerah, melainkan dari Pemerintah Pusat. Jadi kami tidak bisa memenuhi permintaan seperti yang diminta Kades Kaliakah dalam surat tersebut,” urai Sugiasa menirukan penolakan yang disampaikan Wayan Diksa.
Sugiasa mengaku bingung dengan kebijakan pimpinan SPBU Kaliakah yang tiba-tiba menolak pembelian solar menggunakan jerigen. Ia berharap segera ada kebijakan yang mempermudah petani membeli solar dari SPBU demi menciptakan ketahanan pangan dan swasembada pangan (beras) di Jembrana dan Bali. don (A05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *