Koster Sampaikan Fokus Bangun Bali dalam Pidato Akhir Tahun
Denpasar [KP]-Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan pidato akhir tahun, Senin (31/12) di Denpasar Bali. Dalam pidato tersebut, Koster memberikan beberapa pokok pemikiran tentang fokus pembangunan di tahun 2019. Bukan hanya itu. Koster juga membuka semua anggaran pembangunan dalam berbagai program tersebut. “Arah kebijakan dan program yang akan dilaksanakan pada Tahun 2019 adalah sesuai dengan Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, yang mengandung makna ‘Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, Untuk Mewujudkun Kehidupan Krama Bali yang Sejahtera dan Bahagia, Sekala-Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali’ yang sesuai dengan Prinsip Trisaktl Bung Karno: berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan. Melalui Pembangunan secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan terintegrasi dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai pancasila 1 Juni 1945,” jelasnya.
Menurut Koster, arah kebijakan dan program pembangunan mencakup 5 bidang prioritas, bidang pangan, sandang dan papan, bidang kesehatan dan pendidikan, bidang jaminan Sosial dan Ketenagakeriaan, bidang adat, agama, tradisi, seni dan budaya, dan bidang pariwisata. Lima bidang prioritas tersebut didukung dengan pembangunan lnfrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi.
Fokus 5 bidang tersebut akan didukung dengan sejumlah anggaran yang diperlukan. Total belanja program dan anggaran dalam APBD Bali tahun 2019 mencapai Rp6,834 trilyun. Peruntukannya adalah program bidang pangan, sandang dan papan, dengan pagu anggaran Rp 104 Milyar. Program bidang kesehatan dengan pagu anggaran Rp 687 Milyar, atau sekitar 12.14% dari total APBD yang meliputi:; untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan menuju 95% Universal Health Coverage atau UHC dengan format Jaminan Kesehatan Nasional Krama Bali Sejahtera (JKN-KBS) bekerjasama dengan kabupaten/ kota se-Bali, dengan anggaran Rp 343,626 Milyar yang ditanggung provinsi sebesar Rp. 170,468 Milyar dan Kabupaten se-Bali sebesar Rp. 173,159 Milyar (di luar Denpasar dan Badung). Program ini memastikan bahwa 95% dari jumlah penduduk se-Bali akan mendapat Program jaminan Pelayanan Kesehatan. Pemerintah Provinsi akan mengeluarkan Peraturan Gubernur untuk memperbaiki pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS agar menjadi lebih sederhana, cepat, dan berkualitas. Selain itu, anggaran juga akan dialokasikan untuk pembangunan Gedung unit pelayanan Kanker pada RS Bali Mandara, pembangunan Gedung Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) sebagai industri herbal di 5 Kabupaten (Kabupaten Bangli, Jembrana, Karangasem, Tabanan, dan Buleleng).
Ada juga program bidang pendidikan, dengan pagu anggaran Rp 1,9 trilyun, atau sekitar 29,15% dari total APBD yang meliputi; menyiapkan pelaksanaan Program Wajib Belajar 12 tahun, program pengembangan SMA dan SMK untuk mendukung wajar 12 tahun, menyiapkan pelaksanaan program Pendidikan PAUD/TK Berbasis Keagamaan dalam bentuk Pasraman di Desa Adat, menyusun konsep pengembangan SDM Bali Unggul berbasis kearifan lokal, bantuan Beasiswa Pendidikan S1, S2, S3 bagi Mahasiswa Bali yang kuliah di Bali dan luar Bali.
Bidang jaminan sosial dan ketenagakerjaan, dengan pagu anggaran Rp 30,6 milyar, yang meliputi: revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK), perlindungan dan sertifikasi tenaga kerja lokal Bali, akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), pengawasan tenaga kerja asing dan sebagainya.
Semengtara dalam bidang adat, agama, tradisi, seni dan budaya, dengan pagu anggaran Rp 1,3 trilyun, yang meliputi bantuan keuangan untuk 1.493 Desa Adat @ Rp 250 juta, dengan total anggaran Rp 373 milyar, bantuan keuangan untuk 2.726 Subak dan Subak Abian @ Rp 50 juta, dengan total anggaran Rp 136 milyar, pendidikan dan pelatihan Majelis dan Prajuru Desa Adat/Banjar, serta Pacalang, pembinaan Penyusunan Awig-Awig/Pararem Desa Adat.
Program bidang kebudayaan antara lain penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB), festival Seni Bali Jani, peragaan dan Pementasan Seni Budaya, penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali, Bali International Literary Festival (Festival lnternasional Sastra Indonesia di Bali), menyiapkan pelaksanaan program pembangunan Pusat Kebudayaan Bali. A05